Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Lambok Antonius Siahaan, mengungkapkan, mayoritas uang untuk kebutuhan Lebaran tahun ini akan dialirkan ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. “Sebanyak 30,6 persen uang kebutuhan Lebaran ini akan didistribusikan ke Jabodetabek,” ujarnya, Kamis, 26 Juni 2014.
Distribusi uang tersebut sudah dilakukan sejak bulan Mei lalu. Adapun secara keseluruhan bank sentral telah menyiapkan uang untuk periode Ramadan dan Idul Fitri 2014 sebesesar Rp 118,5 triliun.
Distribusi uang dengan porsi terbesar kedua adalah Jawa Tengah 11,7 persen dan diikuti oleh Jawa Timur 11,4 persen. Berikutnya adalah Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Jambi sebesar 8,2 persen, dan diikuti oleh Jawa Barat serta Banten sebesar 7,8 persen. Sementara sebanyak 7,7 persen dari total uang kebutuhan lebaran didistribusikan di Kalimantan serta Sulawesi, Maluku dan Papua.
Adapun sebanyak 5,8 persen dari total uang kebutuhan lebaran didistribusikan untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Sementara 3,7 persen lainnya didistribusikan untuk daerah Bali dan Nusa Tenggara.
Lambok mengatakan estimasi kebutuhan lebaran ini diperoleh Bank Indonesia dari perbankan. Distribusi uang ini akan di distribusikan melalui kantor pusat, kantor perwakilan dan juga bekerja sama dengan perbankan umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sebelumnya sudah memperingatkan peredaran uang palsu akan meningkat jelang puasa dan Lebaran. Berdasarkan data BI, daerah yang masih rawan peredaran uang palsu adalah di daerah Jawa Timur, di mana ada 932 temuan uang kertas palsu.
Angka tersebut menurun jika dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 1.296. Ada pun peredaran uang palsu tertinggi terjadi pada bulan Maret, yakni menjelang pemilihan legislatif dengan 11.437 temuan.
No comments:
Post a Comment