Direktur PT Bali Towerindo Sentra, Robby Hermanto, menyatakan perseroan akan membangun 80tower untuk jaringan telekomunikasi di Bali. Langkah itu diambil seiring implementasi master plan perseroan tahun ini untuk memperluas jaringan di wilayah Bali.
"Sampai akhir tahun kami targetkan ada 300 menara di Bali," ujarnya saat menggelar paparan publik di Jakarta, Kamis 26 Juni 2014. Hingga saat ini, total menara telekomunikasi yang dimiliki perusahaan mencapai 200 unit.
Dana pembangunan tower diambil dari dana belanja modal (capex) pada 2014 senilai Rp 200 miliar. Dana capex sebagian besar didapat dari kas perusahaan, pinjaman bank sekitar 25 persen, dan dana dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) hanya 15 persen.
"Yang jelas kami menyesuaikan master plan kami pada 2014, tapi kalau untuk tahun depan kita tidak menutup kemungkinan untuk membangun di tempat lain," tuturnya. Menurut Robby, tower yang akan dibangun berjenis lightpole tower. Keunggulan towertersebut adalah bentuk yang ramping dan biaya operasional lebih murah. Model seperti itu sedang tren seiring pengembangan industri seluler dari 3G menjadi 4G.
"Untuk tower ini, dana yang dibutuhkan kurang dari Rp 1 miliar, namun kendala terkait pencarian lokasi. Kami berencana membangunnya di area perkotaan," tuturnya. Rata-rata dana pembuatan satu tower menghabiskan sekitar Rp 1-2 miliar. Sejauh ini PT Bali Towerindo memiliki tiga jenis tower yaitu self supporting tower, monopole tower, danlightpole tower.
No comments:
Post a Comment