Guna memperkuat permodalan, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) memilih tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp 526 miliar. “Persetujuan pemegang saham untuk memperkuat modal Perseroan tentunya akan memberikan ruang bagi MPMX untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis, sehingga kami berharap dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Utama MPMX, Koji Shima dalam siaran pers, Kamis (12/6/2014).
Manajemen perseroan menyatakan akan terus menjaga pertumbuhan bisnisnya agar tetap berada di atas industri otomotif yang berkisar 10 persen-15 persen. Sementara selama periode 2010-2013, MPMX mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan di atas 20 persen, dengan laba bersih naik 25 persen.
Pada tahun lalu, pendapatan MPMX naik sebesar 29 persen menjadi sebesar Rp 13,9 triliun, dengan laba bersih naik 41 persen menjadi Rp 526 miliar. Sementara itu sampai kuartal I-2014, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun dengan laba bersih Rp 152 miliar, naik 32 persen dari periode yang sama 2013 sebesar Rp 115 miliar.
Sementara itu, Direktur MPMX Agung Kusumo menambahkan, untuk memaksimalkan potensi pasar otomotif di Indonesia yang terus bertumbuh, perseroan akan terus mendorong bisnis anak usahanya agar dapat berkembang secara optimal. Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis yang dilakukan Perseroan, tahun ini MPMX telah menaikkan alokasi belanja modal menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2013.
Dari dana belanja modal 2014 tersebut, alokasi terbesar diberikan kepada bisnis jasa kendaraan senilai Rp 1,3 triliun, yang akan digunakan untuk menambah jumlah kendaraan dan pembangunan sekolah pengemudi. Terbesar kedua diberikan untuk bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda empat senilai Rp 600 miliar berupa pembangunan diler mobil Nissan-Datsun.
MPMX juga akan meningkatkan efisiensi operasional di seluruh unit bisnis, seperti bisnis distribusi dan retail roda dua dan roda empat, consumer parts otomotif, bisnis jasa otomotif, serta bisnis jasa keuangan. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) memutuskan untuk mengubah pengalokasian penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perseroan (initial public offering/IPO) senilai 13 persen dari total dana yang diraup untuk mengembangkan bisnis diler kendaraan roda empat lewat PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPMAuto).
Dalam keterangan resminya hari ini, Selasa (10/12/2013) manajemen perseroan menyebutkan sebelumnya alokasi dana itu akan digunakan untuk ekspansi bisnis asuransi MPMX sebesar 7 persen dan kebutuhan modal kerja bisnis retail motor MPMX sebesar 6 persen.
"Perubahan penggunaaan dana IPO tersebut dengan pertimbangan pembiayaan kegiatan operasional bisnis asuransi dan retail motor masih mampu didanai melalui dana internal masing-masing anak perusahaan. MPMX juga lebih memilih pemanfaatan dana IPO yang belum terealisir, dibandingkan dengan mengajukan fasilitas pinjaman perbankan," jelas manajemen.
Pengalokasian dana IPO sebesar 13 persen itu menjadi salah satu bukti bahwa MPMX fokus menjalankan bisnis penjualan ritel dan pemberian jasa layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor Nisan-Datsun di Indonesia.
"MPMX melihat bahwa bisnis konsumer otomotif di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Pengembangan bisnis kendaraan roda empat ini membuktikan kemampuan MPMX dalam melihat potensi pasar khususnya dari kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah yang semakin meningkat terhadap kendaraan bermotor," lanjut manajemen.
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor konsumer otomotif, membukukan pendapatan sebesar Rp 3,64 triliun. Angka tersebut meningkat 13 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2013, Rp 3,23 triliun. Dari kinerja yang dicatat itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 152 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, atau naik 32 persen dari Rp 115 miliar di periode yang sama di 2013.
“Pencapaian pendapatan yang gemilang tersebut merupakan awal yang baik dan positif bagi perusahaan di tahun yang cukup dinamis ini. Dengan dukungan manajemen dan anak usaha yang solid, kami bersyukur bisa mencapai pertumbuhan positif, di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (30/4/2014).
Segmen jasa otomotif, yaitu bisnis penyewaan kendaraan, selama tiga bulan pertama 2014 berhasil menambah jumlah armada kendaraan menjadi 14.573 unit. Jumlah itu meningkat 41 persen dari kuartal pertama 2013 sebanyak 10.302 unit. Tambahan jumlah armada tersebut memperkuat posisi MPMX melalui anak usahanya menjadi salah satu pemain terdepan di industri jasa otomotif di Indonesia.
Sementara itu, bisnis penjualan mobil, MPMX baru saja meresmikan pembukaan diler perdana penjualan mobil Nissan-MPM yakni diler Tanjung Priok. Diler baru tersebut tercatat berhasil menjual sebanyak 235 unit mobil. Target tahun ini MPMX akan membangun tujuh diler dengan target penjualan sekitar 4.000 unit kendaraan.
Di bisnis jasa keuangan, MPMX melalui dua anak usahanya di bidang pembiayaan, MPMFinance dan Sarana Artha Finance (SAF), berhasil mencatat total pembiayaan sebesar Rp 709 miliar, meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan Rp 506 miliar di triwulan pertama 2013. Sementara, SAF, yang kuat di pembiayaan roda dua, mampu mencetak peningkatan pembiayaan mencapai Rp 293 miliar, naik 61 persen dari Rp 182 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Untuk bisnis ritel dan distribusi kendaraan roda dua, MPMX melalui anak usahanya mencatat penjualan sepeda motor sebanyak 216.113 unit pada kuartal I 2014 di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur dan menguasai pangsa pasar sebesar 67 persen di wilayah ini.
No comments:
Post a Comment