Enam pengusaha asal Indonesia masuk dalam daftar “48 Pahlawan Dermawan Asia” versi Majalah Forbes yang dilansir Rabu, 25 Juni 2014. Berikut nama-nama mereka:
Theodore Rachmat, 70 tahun, pendiri Triputra Group
Dia mendukung program beasiswa di 17 sekolah tinggi dan universitas di Indonesia melalui yayasan keluarga, A&A Rachmat Compassionate Service Foundation. Hingga kini penerimanya lebih dari 9.800 mahasiswa. Yayasan tersebut juga mendanai 32 klinik kesehatan dan memberikan perawatan terhadap 698.000 pasien. Dia juga mendukung Endeavor Indonesia, sebuah yayasan nirlaba yang membantu para pengusaha berbakat.
Sjakon George Tahija, 62 tahun dan George Santosa Tahija, 56 tahun, komisaris Austindo Group
Kakak beradik tersebut mengelola Tahija Foundation. Komitmen terbesar mereka adalah menghapuskan demam berdarah di Yogyakarta, bagian dari upaya global untuk memberantas penyakit yang dibawa nyamuk tersebut. Mereka juga terlibat dalam konservasi laut, mendanai patrol laut dan proyek percontohan untuk mengembangbiakkan ikan karang.
Mereka juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa unggulan, serta mendanai kajian arkeologi serta restorasi gedung-gedung bersejarah. Keduanya adalah anak-anak almarhum Julius dan Jean Tahija, yang mendirikan yayasan tersebut pada 1990. Julius mengetuai Caltex Pacific Indonesia dan salah satu pendiri Freeport Indonesia. Saat ini keluarga mereka mengelola Austindo, yang bergerak di bidang minyak kelapa sawit, pertambangan dan bisnis klinik mata
Tahir, 62 tahun, pendiri dan ketua Mayapada Group
Dia membujuk delapan taipan Indonesia untuk menyumbang masing-masing US$ 5 juta (sekitar Rp 61 miliar) untuk Indonesia Health Fund, yang di luncurkan April lalu. Tujuannya mendapatkan 12 taipan Indonesia lainnya, sehingga mengumpulkan US$ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) untuk memerangi tuberkulosis (TBC) dan program keluarga berencana.
Pada peluncuran itu, pendiri Microsoft Bill Gates datang ke Jakarta dan mengatakan Bill & Melinda Gates Foundation akan memperluas dana hingga US$ 200 juta. Tahir memulai donasi tahun lalu saat dia dan Gates masing-masing berjanji untuk memberikan US$ 100 dalam yayasan terpisah, Global Health Fund untuk memberantas polio, malaria, HIV dan penyakit lain. Dia menandatangani Giving Pledge pada Desember lalu. Tahir adalah pemilik saham mayoritas Wahana Mediatama, penerbit Forbes Indonesia.
Pieter Tanuri, 50 tahun, dan Veronica Colondam, 42 tahun, Presiden CEO Multistrada Arah Sarana , Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB)
Tanuri, pemimpin produsen ban Multistrada, mengembangkan YCAB dengan Veronica, istrinya mengelola yayasan selama 15 tahun. YCAB mengoperasikan 40 sekolah dan memberikan pinjaman lunak bagi para ibu berpenghasilan rendah yang mengelola usaha kecil dan menengah. Jumlahnya telah mencapai US$ 7 juta (sekitar Rp 85 miliar). Dia akan menambah dana US$ 2,5 juta agar yayasan bisa memperluas jumlah penerima bantuan pinjaman.
No comments:
Post a Comment