Rangkaian acara Festival Jakarta Great Sale 2014 masih berlanjut. Karena pada akhir pekan ini, sebanyak 15 pengelola pusat belanja akan menggelar Jakarta Grand Midnight Sale atau pesta diskon hingga tengah malam. Tak tanggung-tanggung besaran potongan harga bisa mencapai 70 persen dari harga semula.
“Acara dibuka dengan Grand Midnight Shopping pada tanggal 21 Juni 2014 di Senayan City dan digelar serentak di 15 pusat belanja di Jakarta,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Handaka Santosa, di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014.
Ketua Pelaksana Festival Jakarta Great Sale 2014 ini menyebutkan ke-15 pusat belanja yang ikut serta dalammidnight shopping itu adalah: Arion Mall, Central Park, Baywalk Mall, Cilandak Town Square, Kalibata City Square, Kota Kasablanka dan Pejaten Village. Selain itu beberapa pusat belanja lainnya yang mengadakan pesta diskon itu adalah Plaza Blok M, Tebet Green, The Plaza Semanggi, Mal Taman Palem, Emporium Pluit Mall, Mal Kelapa Gading, Lotte Shoping Avenue, dan Senayan City.
Handaka menjelaskan, sebelumnya, Festival Jakarta Great Sale 2014 telah dimulai sejak 7 Juni 2014 dan akan berakhir pada 19 Juli 2014. Acara yang mengusung tema "Jakarta Baru, Jakarta Maju" dan didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Jakarta, dengan meningkatkan transaksi retail, hiburan, dan rekreasi.
Selain itu, juga agar menarik minat konsumen domestik untuk tetap berbelanja di Jakarta, dibandingkan harus berbelanja ke luar negeri. Festival belanja ini, kata Handaka, juga untuk memperkuat kerjasama antara pengelola mal dan pedagang di DKI Jakarta, memonitor kualitas dan mutu barang yang dijual, serta guna menghindari kecurangan harga antar retailer.
Ia pun yakin sejumlah pesta belanja ini juga akan menarik banyak pengunjung. “Selain diskon, acara ini juga akan menampilkan produk-produk Usaha Kecil dan Menengah binaan salah satu bank pemerintah, serta dimeriahkan oleh para artis ibukota", kata Handaka. Pemerintah DKI Jakarta menargetkan nilai transaksi 13,5 triliun dalam Festival Jakarta Great Sale 2014.
Menurut Adi Ariantara, Kepala Biro Perekonomian Pemerintah DKI Jakarta, pemerintah DKI Jakarta dan panitia Festival Jakarta Great Sale (FJGS) tahun 2014, menargetkan target per hari sebesar Rp 0,3 triliun atau Rp 300 miliar per hari, "Atau Rp 3-4 triliun per sepuluh hari selama satu setengah bulan pada 7 Juni hingga 19 Juli 2014," kata Adi kepada wartawan seusai acara Press Conference III Festival Jakarta Great Sale 2014 di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014.
Adi melanjutkan, jumlah nilai tersebut sebenarnya memang tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013, yang sebesar Rp 1.225 triliun. "Dana yang didapat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak besar, paling hanya dari parkir, atau semacamnya. Tapi yang lebih penting di sini adalah, ada aktivitas ekonomi di situ. Uang menjadi berjalan, tidak tertahan di bank-bank," kata Adi.
Misi utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Adi, dengan adanya FJGS adalah menyebarkan pesan bahwa Jakarta itu aman untuk ditinggali dan berbisnis, baik kepada masyarakat domestik, maupun orang asing. "Selain itu, kita juga berharap orang dalam negeri dan asing untuk dapat berbelanja barang-barang berkualitas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Sehingga tidak perlu harus belanja ke Hongkong, Korea, Singapura, dan lainnya. Barang-barang itu juga tersedia di sini," kata Adi.
Sebelumnya, FJGS 2014 dimulai sejak 7 Juni 2014 dan akan berakhir pada 19 Juli 2014 (selama satu setengah bulan). Acara yang mengusung tema Jakarta baru, Jakarta maju dan didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Jakarta, dengan meningkatkan transaksi ritel, hiburan, dan rekreasi. Selain itu, juga agar menarik minat konsumen domestik untuk tetap berbelanja di Jakarta, dibandingkan harus berbelanja ke luar negeri.
Adi menambahkan, FJGS yang dari awal, diselenggarakan guna memeriahkan ulang tahun Jakarta ini dibantu Pemerintah Provinsi DKI dengan pemberian insentif pajak umbul-umbul atau reklame antara 5-10 persen, kepada panitia maupun mal yang mempromosikan acara ini, dengan tidak mencantumkan brand mereka. Nilai transaksi dari FJGS tahun 2013 lalu adalah sebesar Rp 11,8 triliun.
Adi menyatakan acara ini telah berganti nama dan bertransformasi. "Dari yang namanya Festival Toko, Pesta Diskon, hingga sejak tahun 2009, Pemprov mengumpulkan asosiasi retail untuk membuat acara yang lebih serius, sehingga jadilah FJGS. Acara ini untuk semua kalangan masyarakat," kata Adi.
No comments:
Post a Comment