Tuesday, June 24, 2014

Indonesia Perlu Bangun Kota Berkonsep Aerotropolis dan Bukan Smart City

Director of Center for Air Commerce University of North Carolina, John D. Kasarda, menilai Indonesia perlu membangun kota-kota yang berkonsep aerotropolis. "Konsep aerotropolis bisa menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi yang merata dalam cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas," katanya saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, 24 Juni 2014.

John mengatakan bahwa konsep aerotropolis merupakan strategi untuk menghubungkan berbagai macam moda transportasi yang berpusat pada bandara. Tujuannya, menurut dia, adalah meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang meletakkan bandara sebagai pusat pertumbuhan dan konektivitas dengan pasar global.

Ia lantas menambahkan bahwa membangun kota berkonsep aerotropolis harus memenuhi tiga syarat utama. "Syarat pertama adalah membangun wilayah sekitar bandara dengan hotel, perkantoran, retail, factory outlet atau pusat bisnis," ujarnya. Dengan begitu, wisatawan atau pengunjung yang singgah di bandara tidak lagi kesulitan untuk mengakses fasilitas-fasilitas perekonomian.

Sedangkan syarat kedua ialah menyediakan transportasi yang beragam dan saling terhubung dengan bandara. "Kereta api, bus pengumpan, jalan tol, dan transportasi publik lainnya mutlak terhubung dengan bandara," ujar John.  Sementara faktor ketiga yang mempengaruhi keberhasilan kota merancang aerotropolis ialah menyediakan dan membangun fasilitas pengangkutan logistik di sekitar bandara. "Pengangkutan logistik penting karena hampir semua kebutuhan yang dikonsumsi masyarakat di Indonesia pasti melalui bandara sebagai titik distribusi," tutur John.

Menanggapi tawaran konsep aerotropolis dari John D. Kasarda, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Kuntoro Mangkusubroto menilai hal itu sulit direalisasikan. Ia menyebut dua tantangan mewujudkan aerotropolis di Indonesia. "Pembangunan aerotropolis memerlukan koordinasi lintas kementerian dan lintas pemerintah daerah yang sangat rumit serta pendanaan infrastruktur yang sangat besar," ujarnya.

No comments:

Post a Comment