Wednesday, June 18, 2014

Tigerair Mandala Tidak Akan Beri Refund Tiket Setelah Putuskan Berhenti Beroperasi

Pembeli tiket maskapai Tigerair Mandala yang akan terbang per 1 Juli 2014 diperkirakan tidak akan mendapat refund (uang pengganti tiket). Hal ini sebagai imbas keputusan PT Mandala Airlines yang beroperasi dengan nama Tigerair Mandala untuk menghentikan kegiatan operasionalnya pada tanggal tersebut.

Keputusan ini dibuat lantaran kondisi pasar turun dan membengkaknya biaya operasional karena rupiah yang terdepresiasi tajam. Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Ticketing Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia, Pauline Suharno, memperkirakan tak akan ada penggantian tiket pesawat.

“Biasanya sih tidak (diberi refund). Berdasarkan kejadian yang sebelum-belumnya tidak ada refund," ujar Pauline katanya saat dihubungi, Rabu, 18 Juni 2014. Ia mencontohkan tak ada penggantian tiket pesawat saat maskapai Batavia Air dan Adam Air berhenti beroperasi beberapa waktu lalu.

Pauline mencontohkan pada kejadian maskapai Batavia Air yang berhenti terbang beberapa waktu lalu. Saat itu para agen telah bolak-balik ke pengadilan untuk mengurus deposit yang berupa tiket pesawat yang sudah dibeli . "Tapi pengadilan menyebutkan tiket yang sudah dibeli adalah aset maskapai," tuturnya.

Nah, setelah operasi diberhentikan, Batavia kemudian membayar kewajiban pembayaran seperti biaya pegawai, pajak dan utang-utang vendor seperti Pertamina, bank dan para agen tiket. "Biasanya (uang perusahaan) sudah habis dan tidak cukup membayar pegawai saja," katanya.

Pauline mengungkapkan, para agen sebetulnya sudah mengantisipasi jika suatu saat Tigerair Mandala tak lagi terbang. Antisipasi dilakukan sejak Mandala mengurangi banyak rute penerbangannya pada tiga bulan lalu. "Sejak itu kami warning ke agen agar hati-hati dan tidak kecolongan lagi seperti kejadian Adam Air dan Batavia," katanya.

Salah satu bentuk antisipasi itu adalah dengan cara para agen perjalanan sejak April lalu tak lagi menjual tiket Mandala untuk waktu yang lama dan tak memiliki deposit banyak. Dia pun berharap kali ini para agen tidak mengalami kerugian sebanyak kasus kedua maskapai yang tutup tiba-tiba itu. "Kami rugi Rp 40 miliar saat kejadian Adam Air. Kerugian kami waktu Batavia Air juga hampir sama."

PT Mandala Airlines yang beroperasi dengan nama Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014. Keputusan ini dibuat lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena rupiah terdepresiasi tajam. "Kami telah berusaha mencari solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal," kata Ketua Dewan Komisaris Tigerair Mandala Jusman Syafii Djamal, Rabu, 18 Juni 2014

Jusman menuturkan kelebihan kapasitas maskapai dibanding jumlah penumpang dan melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai 20 persen sejak awal 2013 menyebabkan biaya operasional Mandala naik signifikan. Walhasil, Mandala mulai merugi sejak beroperasi kembali pada April 2012.

Dengan kondisi industri tersebut, pemegang saham kesulitan memberi dukungan keuangan yang berkesinambungan kepada Mandala. "Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan bahwa Mandala tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya," kata Jusman.

Ia mengatakan maskapai ini sudah memberi informasi resmi mengenai penghentian pengoperasiannya per 1 Juli 2014 kepada Kementerian Perhubungan. Mandala akan mengoperasikan penerbangan terakhir pada 1 Juli 2014. Pesawat terakhir dengan nomor penerbangan dengan nomor RI545 ini akan terbang dari Hong Kong ke Denpasar pada 02.35 waktu setempat. Semua penerbangan Mandala per 1 Juli 2014 dan selanjutnya dibatalkan.

Sebelumnya, PT Indonesia AirAsia sudah menutup beberapa rute penerbangan karena harus menekan biaya operasional. Direktur Niaga Air Asia Indonesia Andy Adrian Febrianto menyatakan efisiensi dilakukan untuk memangkas biaya, namun maskapai tetap mengutamakan pelayanan keamanan penumpang.

"Kita memang harus memperhitungkan dari aspek bisnis. Kalau tidak menguntungkan ya harus menutup beberapa rute," kata Andy awal Juni lalu. Beberapa rute yang ditutup per 1 Juni 2014 yakni Denpasar-Makassar-Denpasar, Surabaya-Bangkok-Surabaya, dan Bandung-Johor Baru- Bandung. "Penutupan ini dilakukan karena dirasa tidak memungkinkan dan permintaan yang kurang.”

Andy menjelaskan, melemahnya nilai rupiah berakibat tingginya nilai belanja avtur dan biaya operasional lain. Ia juga memprediksi tahun ini industri penerbangan akan mengalami penurunan permintaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bencana alam dan jadwal hari libur. "Hal itu sangat mempengaruhi jumlah penumpang yang ada," tuturnya.

Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) mengatakan sudah mewaspadai penghentian pengoperasian Tigerair Mandala. "Kami sudah wanti-wanti ke teman-teman travel agent agar berhati-hati dan tidak melakukan top up deposit terlalu banyak," kata Ketua Bidang Ticketing Astindo Pauline Suharno, Rabu, 18 Juni 2014.

Ia menjelaskan, perusahaan-perusahaan agen perjalanan mulai berhati-hati sejak Mandala menghentikan penerbangan Jakarta–Hong Kong mulai 11 April lalu. Selain itu, Pauline melanjutkan, travel agent diimbau melakukan top up depositmaksimal Rp 10 juta. Nilai tersebut, menurut dia, sebenarnya merupakan angka minimal setoran deposit. "Sebagai perbandingan, kalau untuk Lion Air, travel agent bisatop up deposit sampai Rp 40 juta per hari," katanya.

Pauline pun menyebutkan travel agent sudah menyampaikan kondisi Mandala kepada para calon penumpang untuk mengantisipasi refund tiket. Meski demikian, Astindo belum mengetahui secara resmi bahwa kegiatan operasional Tigerair Mandala dihentikan mulai 1 Juli mendatang.

PT Mandala Airlines yang beroperasi dengan nama Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014. Ketua Dewan Komisaris Tigerair Mandala Jusman Syafii Djamal mengungkapkan pihaknya telah berusaha mencari solusi untuk tetap beroperasi. “Termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal," ucapnya.

Keputusan ini dibuat lantaran kondisi pasar turun dan membengkaknya biaya operasional karena rupiah yang terdepresiasi tajam. Apalagi jebloknya kurs rupiah sejak awal 2013 ini seiring dengan kelebihan kapasitas maskapai dibanding jumlah penumpang. Mandala akhirnya mulai merugi sejak beroperasi kembali pada April 2012.

Sebelumnya, maskapai tersebut sudah menutup beberapa rute. Berikut ini daftar rute Tigerair Mandala yang ditutup:
1. Surabaya-Hong Kong, dihentikan mulai 10 Februari 2014.
2. Surabaya-Kuala Lumpur, dihentikan mulai 11 Februari 2014.
3. Kualanamu-Singapura, dihentikan mulai 18 Februari 2014.
4. Cengkareng-Yogyakarta, dihentikan mulai 3 Maret 2014.
5. Pekanbaru-Singapura, dihentikan mulai 3 Maret 2014.
6. Jakarta-Singapura, dihentikan mulai 3 Maret 2014.
7. Jakarta-Surabaya, dihentikan mulai 17 Maret 2014.
8. Surabaya-Bangkok, dihentikan mulai 17 Maret 2014.
9. Jakarta-Hong Kong, dihentikan mulai 11 April 2014.

No comments:

Post a Comment