Perkembangan bank syariah di Nusa Tenggara Barat cukup pesat. Selama setahun, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 18,60 persen. Pembiayaan juga tumbuh 17,48 persen dalam setahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Bambang Himawan mengatakan pertumbuhan perbankan syariah semakin baik. “Pemahaman syariah tinggi. Bahkan ada yang beralih ke perbankan syariah,” katanya di Mataram, Selasa, 21 Oktober 2014.
Secara nominal, aset perbankan syariah triwulan II 2014 sebesar Rp 2 triliun, meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar Rp 1,94 triliun. Adapun pembiayaan dan dana masing-masing sebesar Rp 1,95 triliun dan Rp 918,16 miliar.
Penghimpunan dana pihak ketiga syariah yang didominasi oleh tabungan meningkat seiring dengan peningkatan tabungan yang signifikan, yakni dari 12,65 persen per tahun menjadi 27,19 persen pada triwulan laporan.
Berdasarkan pangsa, simpanan dalam bentuk tabungan masih mendominasi dengan nominal sebesar Rp 651 miliar (70,98 persen), disusul deposito Rp 231 miliar (25,21 persen) dan giro Rp 35 miliar (3,82 persen).
Tapi, berdasarkan nominal, pembiayaan investasi pada triwulan II 2014 sebesar Rp 253 miliar mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar Rp 406 miliar. Pembiayaan modal kerja juga melambat dari 49,46 persen menjadi 41,12 persen per tahun.
Pelambatan pembiayaan tertahan oleh pembiayaan konsumsi yang masih tumbuh 25,62 persen dalam setahun, meningkat dari sebelumnnya yang sebesar 14,44 persen.
Berdasarkan pangsa, pembiayaan konsumsi mencapai Rp 1,18 triliun (60,27 persen), pembiayaan modal kerja Rp 522 miliar (26,75 persen), dan pembiayaan investasi Rp 253 miliar (12,97 persen).
No comments:
Post a Comment