Urban Planning and Disaster Management Bappenas, Togu Pardede mengungkapkan sepanjang 10 tahun terakhir kerugian diderita Indonesia akibat bencana alam mencapai Rp 162 triliun. Jumlah tersebut sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan data yang dimiliki United National Development Project (UNDP) sebesar Rp 400 triliun.
Hal ini disampaikan Pardede dalam Konfrensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Bengkulu, Kamis (9/10/2014). "Pedoman pembangunan daerah berfokus pada penanggulangan risiko bencana, ada 38 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kawasan bencana dimana kerugian akibat bencana dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp 162 triliun, sementara versi UNDP mencapai Rp 400 triliun," kata Togu Pardede.
Untuk itu ujar dia, langkah pembangunan jangka panjang Indonesia hingga 2025 semua berbasis pada Penanggulangan Risiko Bencana (PRB). Selain menjelaskan hal tersebut, Pardede juga katakan dari 79.000 desa di Indonesia 45 persen berada dalam kawasan bencana termasuk Bengkulu.
Sementara itu di Bengkulu sendiri terdapat 196 titik rawan tsunami di daerah itu yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu, Kolendri menyebut, 10 kabupaten/kota itu tidak saja meliputi rawan tsunami namun juga rentan gempa bumi, gunung meletus dan bencana lainnya.
Pola pemberian mata pelajaran pengurangan risiko bencana di setiap jenjang sekolah secara terintegrasi akan diberlakukan juga di daerah itu.
No comments:
Post a Comment