PT Blue Bird Tbk menyatakan initial publik offering (IPO) tidak hanya dilatarbelakangi oleh kebutuhan belanja modal dan membayar utang. Menurut Direktur Blue Bird Group, Sigit Priawan Djokosoetono, IPO juga ditujukan bagi frontliner, atau para pengemudi Blue Bird. "Bagi para pengemudi, kami dan managemen inti yang sudah membantu Blue Bird sejak lama, juga bisa memiliki saham," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro, juga menjabarkan bahwa perusahannya sudah mengalokasikan saham sebanyak lebih dari 5.000 orang pelanggan dan pengemudi.
"Kisah Blue Bird ini, kita punya satu visi ingin menjadi perusahaan berkelanjutan dan menjaga kualitas. Kita tidak hanya stakeholdertapi share holder. Kami akan alokasikan saham pada lebih dari 5.000 orang pelanggan dan pengemudi," ujar Purnomo dalam pemaparan di Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (3/9/2014).
Purnomo mengungkapkan, keputusan tersebut didorong dari moto Blue Bird "Kita semua sama" yang menekankan bahwa setiap karyawan punya fungsinya masing-masing. Selain itu, menurutnya Blue Bird juga selalu fokus pada pelanggan. Selain pelanggan yang menyewa jasa taksi, pengemudi taksi pun masuk dalam kategori pelanggan interen.
Sebagai catatan, hari ini Blue Bird melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 531,4 juta saham. Kisaran harga saham yang ditawarkan antara Rp 7.200 sampai Rp 9.300 per lembar saham.
PT Blue Bird Tbk. mengadakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Jakarta, Jumat (3/10/2014). Dari keterangan resmi perseroan, harga saham perdana saham perdana di kisaran Rp 7.200 sampai Rp 9.300.
"Saham yang kami tawarkan kepada publik adalah sampai dengan 20 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah penawaran umum. Harga perdana di kisaran Rp7.200 sampai Rp 9.300 per lembar saham," ujar Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro.
Purnomo juga mengungkapkan, perusahaannya menawarkan 531,4 juta lembar saham. Saham tersebut akan ditawarkan kepada investor domestik, asing, serta karyawan Blue Bird sendiri.
Direktur Danareksa Sekuritas Iman Hilmansyah, selaku perwakilan underwriter sudah mengindikasikan jumlah investor dalam negeri akan lebih banyak ketimbang luar negeri. Meskipun, kondisi pasar saham dalam negeri saat ini tengah terpuruk, dia optimistis bisa meraup dana dari pasar.
"Kami akan melakukan penawaran umum di Indonesia, tapi untuk meningkatkan pesebaran umum, kita juga akan melakukan penawaran terbatas ke luar negeri," ujarnya. Perlu dicatat, Blue Bird melakukan IPO di tengah kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) menurun. Pada penutupan pasar, indeks berada pada level 4.949,35 atau menurun 1,03 persen.
No comments:
Post a Comment