Friday, October 17, 2014

Rekomendasi Saham Yang Wajib Di Beli Saat Pelantikan Jokowi

Menjelang pelantikan presiden terpilih Joko Widodo, analis HD Capital Yuganur Wijanarko, merekomendasikan saham-saham yang berhubungan dengan program-program Jokowi. "Rekomen akumulasi on weakness beberapa counter saham yang bersifat bertema program baru Jokowi," kata Yuga dalam risetnya, Jakarta, Jumat (17/10/2014).

Adapun sektor saham yang diprediksi akan merangkak naik harganya, setelah Jokowi resmi menjabat sebagai presiden yaitu obat dan kontruksi infrastruktur BUMN. "Ini akan mendapatkan imbas positif setelah pelantikan 20 Oktober nanti," ucapnya.

Sementara empat saham perusahaan pelat tersebut, kata Yuga, seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Peristiwa politik yang terjadi pagi jelang siang hari ini, Jumat (17/10/2014) berhasil mengikis kekhawatiran investor terhadap politik Indonesia. Ya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditup menguat setelah pertemuan Joko Widodo-Prabowo Subianto terealisasi.

Pada pukul 11.30, IHSG ditutup naik sebesar 46,52 poin atau 0,94 persen di posisi 4.998,13. Selain itu, pasar juga cukup ramai pada sesi perdagangan pagi ini. Hal itu terlihat dari nilai transaksi yang mencapai Rp 3,22 triliun atau 2,45 miliar lot saham.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi investor adalah BBRI (Rp 10.575), BMRI (Rp 9.825), LPKR (Rp 1.015), UNTR (Rp 17.450), dan BBNI (Rp 5.675). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar adalah ITMG (Rp 19.825), AALI (Rp 19.625), ANTM (Rp 955), TINS (Rp 1.110), dan BUMI (Rp 124).

Hanya ada dua sektor saham yang melemah siang ini, dan selebihnya menguat. Adapun sektor saham yang menguat adalah agribisnis (-0,32 persen) dan pertambangan (-0,06 persen). Sementara itu, sektor saham yang menguat adalah industri dasar (0,79 persen), aneka industri (0,99 persen), konsumer (1,79 persen), properti (2,05 persen), infrastruktur (0,08 persen), keuangan (1,37 persen), perdagangan (0,32 persen) serta manufaktur (1,34 persen).

No comments:

Post a Comment