Wednesday, October 15, 2014

Lion Air Investasi 6 Triliun Untuk Bangun Pusat Perawatan Pesawat

Lion Group terus melakukan manuver bisnisnya. Belakangan, perusahaan aviasi itu akan membangun pusat perawatan mesin pesawat di Batam. Menurut Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, pembangunan pusat perawatan mesin pesawat itu merupakan akan sangat positif bagi Indonesia. Dia yakin setelah jadi nanti, proyek Lion tersebut akan menyerap 6000 tenaga teknik profesional.

"Maknanya buat Indonesia ada alih teknologi dari luar, ini akan menyerap 6.000 tenaga teknik," ujar Edward di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Dia menjelaskan, sebenarnya rencana pembangunan pusat perawatan mesin pesawat itu sudah dipikirkan Lion sejak 10 tahun lalu. Menurut Edward, Lion sudah memperhitungkan bahwa kawasan Asia Pasifik akan memiliki bisnis penerbangan yang besar.

Oleh karena itulah kata dia, Lion berani untuk menginvestasikan dananya untuk proyek yang menelan dana hampir Rp 6 triliun itu. Luas lahan pusat perawatan mesin itu kata Edwar seluas 26 hektar dengan 6 hanggar.

Sementara untuk MRO luas lahannya 3,5 hektar. Diharapkan, dengan pembangunan itu maka biaya perawatan pesawat akan jauh berkurang bahkan bisa mencapai 40 persen. Jika tidak ada kendala, maka tahun 2018 fasilitas perawatan mesin pesawat itu akan mulai beroperasi pada tahun 2018.

Rencana Lion Group mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma dan pembangunan pusat perawatan mesin pesawat di Batam dinilai sebagai langkah berani. Menurut Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, dua rencana besar Lion itu berkat kecerdikan President dan CEO Lion Air yaitu Rusdi Kirana. Bahkan Edward tak sungkan memuji bosnya itu. "Insting bos saya ini luar biasa, dia tahu kalau situasi Bandara Soekarno- Hatta bakal stagnan seperti sekarang ini," ujar Edward di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Dia mengatakan, kekagumannya kepada insting Rusdi Kirana adalah karena bos Lion itu sudah memikirkan pengembangan bandara Halim sejak 10 tahun lalu. Akhirnya, kata dia, Lion nekat masuk dan bekerjasama dengan TNI AU sebagai pemilik Bandara Halim untuk mengembangkan bandara yang dulu bernama Bandara Cililitan itu.

Tak sekali saja insting bisnis CEO Lion terasah, rencana pembuatan pusat perawatan mesin pesawat di Batam pun kata Edward sudah jauh-jauh hari dipikirkan Rusdi Kirana. Menurutnya, semakin besar industri penerbangan suatu wilayah maka akan semakin besar juga keperluan pusat perawatan mesin pesawat.

"Dan itu semua sudah dipikirkan Bos saya ini sejak 10 tahun lalu," kata dia.

No comments:

Post a Comment