Selepas dibuka pada Rabu, 15 Oktober 2014, gerai penjualan perabotan rumah tangga asal Swedia, IKEA, diserbu pengunjung pada akhir pekan. Gerai yang terletak di kawasan Alam Sutera Serpong, Tangerang Selatan ini dipenuhi ribuan calon pembeli yang datang dari berbagai wilayah.
Untuk memudahkan pengunjung, manajemen IKEA Indonesia menyediakan 10 unit bus berukuran sedang untuk beroperasi secara ulang alik (shuttle). Bus ini berangkat dari mal Alam Sutera menuju gerai IKEA yang terletak di Jalan Jalur Sutera Boulevard. Bus tersebut beroperasi sejak gerai IKEA dibuka hingga tutup. "Jam 10 pagi sampai jam 10 malam," kata Daud, salah seorang petugas yang mengatur bus tersebut.
Menurut Daud, keberangkatan bus dari mal Alam Sutera atau sebaliknya tidak menunggu penumpang penuh. Bus itu akan berangkat jika sudah tidak ada penumpang yang mengantre, meski belum penuh. "Biarpun hanya ada lima penumpang, bus tetap jalan," ujarnya.
Keberadaan bus ini disambut gembira oleh para pengunjung. Rina, salah satu pengunjung IKEA mengatakan fasilitas shuttle bus membuatnya tidak kerepotan untuk memarkir mobil. "Mobil saya tinggalkan di mal Alam Sutera, langsung naik bus ke IKEA" katanya
Perusahaan retail perabotan asal Swedia, IKEA, membuka gerai pertama mereka di Indonesia pada Rabu, 15 Oktober 2014. Melalui toko pertama di Alam Sutera, IKEA memasarkan beberapa perabot buatan Indonesia. Ribuan warga memadati toko perabotan rumah tangga asal Swedia, IKEA, di kawasa Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu, 18 Oktober 2014.
Kebanyakan dari mereka memilih meja kecil dan perlengkapan kamar tidur seperti bantal. "Produk boneka, bantal, kursi, dan meja kecil dicari pembeli," kata Anton, salah satu pegawai IKEA.
Warga memadati IKEA Alam Sutera sejak toko ini dibuka pada Rabu lalu. Catatan manajemen IKEA menyebutkan hingga pukul 13.00 WIB ada 1.900 pengunjung yang sudah melewati pintu utama dan ada 3.200 orang yang masuk melalui basement. Kebanyakan dari mereka memadati area penjualan barang-barang untuk kamar tidur.
Salah satunya adaah Gatot Haryono, 52 tahun. Gatot berniat membeli meja kecil untuk keperluan anaknya belajar. "Saya lihat desainnya unik, biar anak saya tambah semangat belajar," ujar Gatot, yang mengaku melihat desain meja milik IKEA melalui foto temannya.
Sedangkan Renata, 28 tahun, datang ke IKEA untuk membeli bantal kecil. "Tadinya cuma mau lihat-lihat, tapi ada bantal bagus, jadi beli deh," katanya. Renata mengatakan datang ke IKEA sekalian untuk makan di food court.
Menurut Market Hall Manager IKEA Indonesia Pikki Azis, ada 550 produk buatan Indonesia yang mereka pasarkan. Barang-barang itu antara lain mainan anak-anak, produk tekstil, rak, karpet, dan furnitur dari kayu pinus. "Ratusan produk itu tidak hanya dijual di Indonesia, tapi juga oleh toko IKEA di negara-negara lain," kata dia di Alam Sutera, Selasa, 13 Oktober 2014.
Dalam satu tahun, kata Pikki, IKEA akan meluncurkan produk baru sebanyak empat kali. Seluruh produk tersebut menjalani pengujian di Swedia sebelum dipasarkan. Dia mengatakan perbandingan harga antara toko IKEA Indonesia dan negara lain masih dalam tahap wajar. "Sudah mempertimbangkan komponen pajak dan transportasi," ujarnya.
General Manager IKEA Indonesia Mark Magee mengatakan hingga beberapa waktu ke depan IKEA baru akan fokus di toko pertama dan belum berniat membuka gerai lain. Namun, dia enggan menjawab saat ditanya mengenai nilai investasinya.
Di Indonesia, IKEA menyasar sepertiga penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berjumlah 28 juta orang. Magee mengatakan kehadiran produk-produk IKEA sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. "Produk kami sudah ada di Indonesia selama 22 tahun melalui IKEA Trading," kata Mark.
No comments:
Post a Comment