Tuesday, October 7, 2014

PT Bank Rakyat Indonesia Kucurkan Kredit Usaha Rakyat Senilai 96,5 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 96,5 triliun sejak 2007 sampai April 2014. Pencairan tersebut mencapai 64,24 persen dari total KUR nasional Rp 150,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menjelaskan, selama Januari-April 2014, BRI telah mengucurkan KUR sebesar Rp 9,5 triliun untuk 700 ribu debitor lebih. “Meski cukup ekspansif, perseroan tetap berhati-hati dalam menyeleksi calon debitor KUR,” katanya dalam keterangan tertulis, 2 Juni 2014.

Hal tersebut terlihat dari persentase kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) KUR yang hanya sebesar 2,34 persen. Komposisi KUR BRI terdiri dari KUR retail sebesar Rp 18,442 triliun dan KUR mikro sebesar Rp 78,08 triliun.

Tak hanya menggenjot ekspansi KUR, BRI juga meningkatkan kualitas dan kapasitas debitor KUR. Hal tersebut terlihat dari munculnya aksi migrasi ratusan ribu debitor KUR BRI ke kredit komersial BRI. “Yang naik kelas hampir satu juta debitor KUR ke kredit komersial BRI. Pinjaman mereka tercatat Rp 15,429 triliun,” katanya.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan mengatakan, hingga akhir 2013, kredit usaha rakyat yang sudah dicairkan mencapai Rp 137 triliun untuk 10,42 juta nasabah. Dia mengatakan, angka itu akan terus meningkat seiring dengan target pemerintah untuk mencapai 2 persen jumlah pengusaha di Indonesia.

“Pada 2006-2007, jumlah wirausaha di Indonesia masih di bawah 1 persen. Sekarang masih 1,6 persen. Padahal, yang bagus dalam suatu negara, jumlah wirausaha minimal 2 persen,” kata Syarif dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional 2014 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2014.

Indonesia, kata Syarif, masih membutuhkan wirausaha muda yang berbakat untuk menyongsong ekonomi bebas di kawasan ASEAN. Untuk tahun ini, dia mengatakan akan menggelontorkan Rp 38 triliun dana KUR untuk pelaku wirausaha di Tanah Air. “Wirausahawan sangat berpotensi. Peran UKM dalam ekonomi Indonesia sangat besar,” katanya.

Untuk memberikan kemudahan bagi para pengusaha pemula, Syarif mengatakan, pemerintah membuat program diversifikasi KUR, yaitu jika sebelumnya kredit tersebut hanya untuk modal kerja, saat ini bisa digunakan untuk investasi dengan batas minimal pinjaman Rp 20 juta. “Itu tanpa agunan dan dijamin oleh pemerintah,” ujar dia.

Budi mengatakan, dengan hijrah tersebut, para bekas debitor KUR BRI akan dikenakan bunga komersial dengan persyaratan administratif sesuai ketentuan normal perbankan. “Ini yang kami syukuri sebab akhirnya mereka menjadi bankable dan siap mendapat pinjaman yang lebih besar dari KUR dengan syarat-syarat yang sesuai ketentuan. Berarti daya saing mereka meningkat,” katanya.

No comments:

Post a Comment