Dengan realisasi ini, hingga kuartal III 2014, penyaluran BBM bersubsidi telah mencapai 75,86 persen dari kuota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan sebesar 46 juta kiloliter, atau tersisa 24,14 persen hingga akhir tahun.
"Melihat realisasi ini, jika tidak melakukan apa-apa, terjadi kelebihan kuota konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 1,61 juta kiloliter," kata Ali, Senin, 6 Oktober 2014.
Data Pertamina menyebutkan, pada Januari-September 2014 sudah disalurkan 22,24 juta kiloliter Premium dan 11,94 juta kiloliter solar. Pertamina mencatat penyaluran Premium naik 1,9 persen dibandingkan Januari-September 2013. Sedangkan penyaluran solar bertambah 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam APBNP 2014, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk mengurangi kuota BBM bersubsidi. Jatah BBM murah dipangkas dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter.
"Melihat realisasi ini, jika tidak melakukan apa-apa, terjadi kelebihan kuota konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 1,61 juta kiloliter," kata Ali, Senin, 6 Oktober 2014.
Data Pertamina menyebutkan, pada Januari-September 2014 sudah disalurkan 22,24 juta kiloliter Premium dan 11,94 juta kiloliter solar. Pertamina mencatat penyaluran Premium naik 1,9 persen dibandingkan Januari-September 2013. Sedangkan penyaluran solar bertambah 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam APBNP 2014, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk mengurangi kuota BBM bersubsidi. Jatah BBM murah dipangkas dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter.
No comments:
Post a Comment