Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman optimistis sistem sensor elektronik terbaru T-Pass akan mengurangi antrean di gerbang tol hingga 20 persen. Teknologi ini dirancang bersama PT Telkom Indonesia.
Menurut Adit, pada sistem sensor sebelumnya, gerbang baru bisa membuka setelah lima detik. "Sekarang satu detik langsung terbuka. Lebih cepat lima kali lipat," kata dia seusai melakukan uji coba di gerbang Tol Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat, 3 Oktober 2014.
Adit menargetkan sistem T-Pass akan dipasang di sepuluh gerbang tol Jabodetabek sebelum 2015. Namun, ada beberapa gerbang tol yang tidak akan dipasangi T-Pass, seperti Cililitan dan Pondok Ranji. "Sebab, kemacetan di gerbang tol tersebut sudah tergolong parah."
Biaya yang diperlukan untuk pemasangan per gerbang tol mencapai Rp 500-700 juta. Setelah memasang sistem ini, Adit berniat mengintegrasikan T-Pass dengan program Electronic Road Pricing (ERP) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengendara cukup membeli sensor atau On Board Unit untuk sistem ini seharga Rp 200 ribu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menguji coba layanan pembayaran jalan menggunakan sistem sensor. Layanan yang dinamakan T-pass ini adalah hasil kerja sama antara PT Telkom Indonesia Tbk dengan PT Jasa Marga Tbk. "Teknologi ini mampu memangkas waktu antrean di gerbang tol," kata Dahlan di gerbang Tol Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat, 3 Oktober 2014. Meskipun hanya sebesar 20 persen.
Menurut Dahlan, teknologi sensor elektronik untuk pembayaran jalan tol sudah pernah diterapkan. Namun, sistem ini tidak berjalan karena perangkat pendukung berupa On Board Unit (OBU) relatif mahal. Dulu harga OBU Rp 600 ribu. Tapi teknologi baru ini harganya cuma Rp 200 ribu," ujar Dahlan.
Dahlan memuji terobosan yang dilakukan oleh Telkom dan Jasa Marga. Menurut Dahlan, teknologi semacam ini sudah dicoba di beberapa negara, seperti Italia, Singapura, dan Malaysia. Pengguna jalan tol tinggal melewati gerbang dan sensor akan mengecek biaya serta memasukkan tagihannya melalui rekening bank.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Arief Yahya mengatakan sistem terbaru ini akan membuat antrean gerbang tol lebih cepat. Dengan OBU jenis lama, buruh waktu 5 detik untuk membuka palang otomatis. "Teknologi baru ini cuma perlu 1 detik," katanya.
Selain itu, pada teknologi lama sensor pembuka gerbang bekerja dengan kecepatan maksimal 25 kilometer per jam. Dengan alat baru ini, mobil berkecepatan di atas 40 kilometer per jam dapat terdeteksi. "Tinggal bayar tagihan dan cek saldo di bank, bisa melalui ATM dan SMS Banking," kata Arief.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan semua gerbang tol akan menggunakan OBU terbaru. "Yang sudah pakai OBU lama dan ingin diganti, Jasa Marga akan memberikan secara gratis," kata dia.
No comments:
Post a Comment