Sunday, October 12, 2014

Ketumbar Indonesia Ternyata Hasil Import Dari Bulgaria

Nilai kerja sama perdagangan Indonesia dengan Bulgaria relatif kecil dibanding dengan negara lainnya. Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo, mengatakan nilai perdagangan kedua negara pada 2013 sebesar US$ 96 juta. "Angka ini meningkat dibanding pada 2012 di angka US$ 70 juta," katanya saat ditemui di Surakarta, Ahad, 12 Oktober 2014.

Produk Indonesia yang banyak diekspor ke Bulgaria antara lain minyak kelapa sawit, kopi, cokelat, dan karet. Sedangkan Indonesia banyak mengimpor ketumbar. Hal ini membuat kaget Bunyan Saptomo. "Saya kaget. Saya pikir ketumbar berasal dari Indonesia. Ternyata kita impor dari Bulgaria," ujarnya.

Nilai perdagangan ketumbar pun tergolong besar, yaitu US$ 9 juta pada tahun lalu. Bahkan nilai impor ini meningkat tiap tahun. Selain ketumbar, Indonesia juga mengimpor mesin-mesin, tembakau, dan produk pertanian.

Dia mengatakan potensi ekspor minyak kelapa sawit masih sangat besar. Sebab, aturan di Bulgaria tidak seketat negara di Eropa Barat, yang amat membatasi masuknya minyak kelapa sawit. "Di Eropa Barat mulai dihambat karena masalah kesehatan dan sebagainya. Di Bulgaria lebih longgar," katanya.

Bunyan menilai, meski nilai perdagangan dengan Bulgaria terhitung kecil dan Bulgaria termasuk negara kecil, negara itu dapat menjadi pintu masuk ke pasar Eropa, terutama ke Rusia dan Eropa Barat. Dia menyebutkan produk kerajinan dan rotan berpotensi besar diminati masyarakat Eropa.

Hambatan perdagangan kedua negara, selain jarak yang cukup jauh, adalah kendala bahasa. Selain itu masih banyak pengusaha Indonesia yang tidak tahu tentang Bulgaria. "Sepertinya promosi tentang pasar Bulgaria masih kurang," ucapnya.

No comments:

Post a Comment