Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan liftingmigas pada 2015 mendapatkan tambahan 34 ribu barel per hari. Angka tersebut diperolah dari pembahasan rencana kerja dan anggaran yang salah satunya disumbang oleh Lapangan Bukit Tua.
"Hitung-hitungan kami, ada tambahan 34 ribu barel. Ini sedang kami dalami," ujar Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Menurut Johanes, perolehan angka lifting minyak untuk tahun depan ini masih sangat awal, sehingga pihaknya masih melakukan pendalaman hingga Desember. "Semoga ini memberikan kepastian untuk bisa memenuhi target pemerintah dalam APBN 2015," ujarnya.
Penambahan 34 ribu barel per hari ini berasal dari percepatan proyek-proyek yang memiliki sumbangan sebesar 15 ribu barel per hari. Sisanya merupakan hasil mitigasi lapangan yang bisa dikembangkan. Sayangnya, ia enggan merinci detail sumber tambahan lifting tersebut.
Tahun depan, SKK Migas ditugasi menggenjot produksi minyak hingga level 900 ribu barel per hari. Ia mengaku target tersebut terlalu jauh dari hitungan realistis SKK Migas sebesar 845 ribu barel. "Tapi itu penugasan yang kami harus siap," tuturnya.
Johanes menyatakan pihaknya sepakat jika revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 dilakukan segera. Dengan begitu, angka target lifting yang harus dicapai tahun depan cenderung realistis. Namun, menurut dia, dengan penambahan 34 ribu barel per hari tersebut, lifting tahun depan bisa mencapai kisaran 870 ribu barel per hari.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mendesak Presiden Joko Widodo meningkatkan produksi minyak. Caranya, memasifkan kegiatan eksplorasi dan penemuan cadangan baru.
Menurut Susilo, kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi harus digeber. Langkah ini dianggap bisa meningkatkan produksi minyak dan menekan impor.
No comments:
Post a Comment