Perusahaan pembiayaan, PT BII Finance Center (BII Finance) bakal menerbitkan surat utang dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Penerbitan itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I BII Finance senilai total Rp 5 triliun.
Head of Debt & Structured Product Sales PT Maybank Kim Eng Securities Indra Sakti mengungkapkan, obligasi ini memiliki jangka waktu tiga dan lima tahun dengan tingkat kupon 9,65 persen - 11,05 persen. “Untuk masa waktu tiga tahun, memiliki tingkat kupon bunga 9,65 persen - 10,35 persen. Sedangkan masa waktu lima tahun mencapai waktu 10,35 persen - 11,05 persen. Masa penawaran obligasi pada hari ini dan masa akhirnya pada 21 Oktober 2015. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan," jelas Indra di Jakarta, Kamis (8/10).
Presiden Direktur BII Finance, Alexander menambahkan, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi bakal digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan. “Obligasi yang ditawarkan memiliki jaminan sekurang-kurangnya sebesar 50 persen dari pokok obligasi,” jelasnya.
Alexander menyatakan pihaknya mendapat peringkat obligasi AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Ia percaya peringkat tersebut diganjarkan kepada perseroan karena pengalaman dan track recond, manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profil pembiayaan yang baik. Dari sisi kinerja, perseroan membukukan pendapatan dari pembiayaan konsumen untuk periode 6 bulan berakhir pada 30 Juni 2015 sebesar Rp 406,31 miliar, atau sebesar 19,48 persen dari posisi pendapatan pembiayaan konsumen pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 340,079 miliar.
Adapun peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen ini sejalan dengan peningkatan frekuensi pembayaran konsumen sepanjang periode 6 bulan tahun 2015 dan peningkatan pendapatan bunga dari hasil pembiayaan konsumen. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Noor Rachman sebelumnya menyatakan penerbitan obligasi oleh BII Finance tersebut telah masuk ke dalam pipeline. Namun, saat itu ia belum mengetahui besaran nilai yang akan diterbitkan perseroan.
“Obligasi ada BII Finance dan Surya Artha Nusantara Finance. Sementara untuk XL Axiata sukuk. Tapi ini saya tidak tahu angkanya,” jelasnya di Padang, Senin (5/10).
No comments:
Post a Comment