Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyebut ada anomali yang terjadi di industri padat karya negeri ini. BKPM menerima banyak sekali investor baru pada semester I-2015, dengan kebutuhan 680.000 lapangan kerja. Franky mengatakan, sudah ada hampir 1.000 pabrik makanan dan minuman (mamin) baru masuk. Sektor industri tekstil dan alas kaki tak kalah menggeliat, ada kira-kira 350 pabrik tekstil baru dan sekitar 100 pabrik sepatu yang dibangun tahun ini. Dari gelontoran investasi ini, ada kebutuhan 680.000 lapangan kerja baru.
Namun di sisi lain, kurang lebih 43.000 pekerja di pabrik-pabrik yang sudah ada (existing) justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat lesunya kondisi perekonomian nasional. PHK terbanyak terjadi di industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki.
"Ada anomali, di media saya baca ada PHK, tapi banyak juga yang investasi baru. Semester satu saja kita sudah mempekerjakan 680.000 tenaga kerja baru. Tapi ada 43.000 PHK, di antaranya di industri tekstil dan sepatu," kata Franky, usai mengunjungi pabrik alas kaki PT Pou Yuen Indonesia di Cianjur, Sabtu (3/10/2015).
Karena adanya anomali di sektor industri tekstil dan alas kaki ini, maka BKPM berinisiatif membentuk desk atau 'posko' untuk mencegah gelombang PHK di kedua industri ini. Posko ini akan berupaya menyelesaikan segala masalah yang dialami industri tekstil dan sepatu supaya tidak sampai terjadi PHK.
"Boleh mendorong peningkatan (investasi), tapi yang existing juga harus dibantu. Presiden memberi restu, kami akan launching (desk untuk industri tekstil dan alas kaki) tanggal 9 Oktober pekan depan. Kita undang seluruh industri tekstil dan sepatu di Jabodetabek," dia menuturkan.
Selain berupaya menjaga investasi yang sudah ada agar tak melakukan PHK, pihaknya juga terus menggenjot penciptaan lapangan kerja baru, supaya pengangguran dan tingkat kemiskinan tidak meningkat.
Dalam setahun ke depan, Franky mengungkapkan, akan ada 16 pabrik baru yang merekrut 200.000 tenaga kerja. 16 pabrik ini sebagian besar adalah pabrik tekstil dan alas kaki. Sebagian sudah terealisasi sampai akhir tahun ini dan dapat menampung 60.000 tenaga kerja. BKPM akan secara resmi mengumumkan pembangunan 16 pabrik ini pada Senin, 5 Oktober 2015. "Nanti Senin akan kita launching bersama dalam program penciptaan tenaga kerja. Pada periode sisa 3 bulan ke depan, yang direkrut itu 60 ribu tenaga kerja. 16 pabrik ini adalah industri sepatu, tekstil, dan mamin (makanan dan minuman)," tutupnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi selama periode semester I-2015 berdasarkan data BKPM, mencapai Rp 259,7 triliun. Jumlah ini meningkat 16,6% dibanding realisasi semester I-2014 yang sebesar Rp 222,8 triliun.
No comments:
Post a Comment