Perusahaan informasi dan riset, Nielsen baru mengadakan survei global terhahdap 30 ribu responden online dari 60 negara, termasuk Indonesia menyangkut kepercayaan konsumen terhadap iklan. Hasilnya, delapan dari 10 konsumen di Tanah air masih percaya pada iklan di televisi.
Bukan hanya di Indonesia, Nielsen juga mencatat tren yang sama masih berlaku di negara lain di Asia Tenggara. Di Thailand misalnya, 78 persen masih percaya pada iklan televisi. Begitu jugadi Filipina (75 persen), Vietnam (69 persen), Singapura (64 persen), dan Malaysia (63 persen) konsumen mengindikasikan kepercayaan mereka pada iklan televisi. Hampir semuanya berada di atas rata-rata global yakni 63 persen. Selain itu, 70 persen konsumen Asia Tenggara masih mempercayai iklan di majalah dan 69 persen masih mempercayai iklan di koran.
“Perkembangan format online tidak mengikis kepercayaan pada saluran berbayar tradisional (offline). TV masih memberikan jangkauan tertinggi yang tidak dapat ditiru, yang dapat mencapai hingga hingga 85-90 persen.” kata Craig Johnson, Managing Director, Marketing Effectiveness and Reach Portfolio, Nielsen Southeast Asia, North Asia and Pacific melalui siaran persnya, Senin, 5 Oktober 2015.
Sementara itu, meski belum setinggi media konvensional, media online juga mulai meraih kepercayaan konsumen. Di antara iklan online berbayar, iklan-iklan yang tersedia di mesin pencari (search engine) meraih kredibilitas tertinggi, di mana hampir enam dari 10 atau 57 persen konsumen Asia Tenggara mengindikasikan bahwa mereka mempercayai saluran ini. Thailand meraih skor kepercayaan tertinggi (63 persen, naik tujuh poin) diikuti oleh Indonesia (61 persen, meningkat empat poin), Filipina (56 persen, tidak berubah), Vietnam (55 persen, naik 11 poin), Malaysia (46 persen, turun enam poin), dan Singapura (46 persen, turun satu poin).
Bagaimanapun, kepercayaan tertinggi konsumen Asia Tenggara adalah pada informasi dari mulut ke mulut dari orang yang dikenalnya. Nielsen mencatat, 88 persen konsumen akan membeli barang yang direkomendasikan oleh kerabatnya.
“Tak diragukan lagi, rekomendasi Word-of-Mouth dari orang yang dikenal dan dipercaya adalah cara terbaik untuk mempromosikan produk Anda kepada konsumen, khususnya ketika dikombinasikan dengan kekuatan dari iklan televisi dan digital.” kata Johnson.
Televisi, majalah, dan koran masih termasuk dalam media iklan berbayar yang paling dipercaya di Asia Tenggara. Hampir delapan dari 10 konsumen di Indonesia (79%), Thailand (78%), Filipina (75%), Vietnam (69%), Singapura (64%), dan Malaysia (63%) mengindikasikan kepercayaan mereka pada iklan televisi. Semuanya berada di atas atau konsisten dengan rata-rata global (63%). Tujuhpuluh persen konsumen Asia Tenggara masih mempercayai iklan di majalah dan 69% masih mempercayai iklan di koran. Demikian hasil Survei Nielsen.
Survei Global Nielsen mengenai Kepercayaan Terhadap Iklan mensurvei 30.000 responden online di 60 negara untuk mengukur sentimen konsumen terhadap 19 bentuk media iklan berbayar (paid), media iklan yang diperoleh secara gratis (earned) dan media iklan yang dimiliki oleh pemilik merek (owned). Hasil survei ini mengidentifikasi format iklan yang paling diingat oleh konsumen dan format iklan apa yang memiliki potensi untuk bertumbuh.
“Perkembangan format online tidak mengikis kepercayaan pada saluran berbayar tradisional (offline). TV masih memberikan jangkauan tertinggi yang tidak dapat ditiru, yang dapat mencapai hingga hingga 85-90%.” kata Craig Johnson, Managing Director, Marketing Effectiveness and Reach Portfolio, Nielsen Southeast Asia, North Asia and Pacific dalam rilisnya.
Meskipun iklan digital dapat menyajikan keuntungan yang besar seperti kampanye yang terfokus, lanjut dia, dapat disesuaikan untuk di dalam pesawat (in-flight) dan dapat disesuaikan dengan pilihan kreatif lainnya, beralih sepenuhnya dari TV ke digital merupakan langkah yang sangat berani untuk para pemasar. Perpaduan antara media offline dan online dapat menghasilkan ROI terbaik.
Di antara iklan online berbayar, iklan-iklan yang tersedia di mesin pencari (search engine) meraih kredibilitas tertinggi, dimana hampir enam dari 10 atau 57% konsumen mengindikasikan bahwa mereka mempercayai saluran ini. Thailand meraih skor kepercayaan tertinggi (63%, naik tujuh poin) diikuti oleh Indonesia (61%, meningkat empat poin), Filipina (56%, tidak berubah), Vietnam (55%, naik 11 poin), Malaysia (46%, turun enam poin), dan Singapura (46%, turun satu poin).
Kredibiltas iklan di jaringan sosial dan iklan video online meraih skor kepercayaan masing-masing 53% dan 52%. Enam dari 10 konsumen Thailand (60%) mengatakan bahwa mereka mempercayai iklan yang disampaikan melalui jaringan sosial, seperti halnya konsumen Filipina (59%), Indonesia (54%), Vietnam (48%), Malaysia (47%) dan Singapura (44%).
Kepercayaan pada iklan video online meningkat di empat dari enam negara di Asia Tenggara, dengan tertinggi di Filipina dan Thailand dengan skor 56% (keduanya naik lima poin); Vietnam (+11 poin) dan Indonesia (tidak berubah dari tahun 2013) keduanya di angka 52%, Singapura 47% (naik 4 poin), dan Malaysia 41% (turun 9 poin).
Sementara itu, kurang dari setengah dari konsumen di wilayah ini mempercayai iklan online banner (47%) dan iklan mobile (45%), keduanya melebihi rata-rata global yang masing-masing sebesar 42% dan 43%. Tingkat kepercayaan konsumen Asia Tenggara pada iklan melalui sms adalah sebesar 35%, satu poin lebih rendah daripada rata-rata global.
No comments:
Post a Comment