Jumlah BUMN di Indonesia ada sekitar 141 perusahaan. Namun banyaknya BUMN ini belum bisa memberikan hasil maksimal ke negara.
Presiden Direktur OSO Grup Tanri Abeng mengatakan, BUMN Malaysia yakni Petronas, pada 2013 mampu menyumbang ke APBN negara tersebut US$ 25 miliar atau sekitar Rp 300 triliun.
"Bandingkan dengan BUMN Indonesia, pada 2013 sebanyak 141 BUMN hanya menyumbang APBN sebanyak US$ 10 miliar, kecil sekali. Tapi kalau lihat kenyataannya, berapa luar biasanya Petronas, padahal baru satu BUMN Malaysia saja," ujar Tanri di acara Economy & Business Outlook 2015, di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Tanri mengatakan, 141 BUMN di Indonesia saat ini masih memiliki tiga tantangan yang cukup berat, untuk menjadi BUMN yang besar dan profesional. "Tantangan pertama, semua BUMN belum dikelola 100% secara profesional, pendekatannya masih birokrat kekeluargaan," ujarnya.
Tantangan kedua yang menghambat BUMN Indonesia besar, kata Tanri, adalah pengaruh politik dalam operasional dan kinerja dan BUMN.
"Tantangan ketiga, bahkan yang menurut saya sangat fatal karena Undang-Undang BUMN belum jelas mengatur jalannya BUMN. Aset BUMN masih diketegorikan aset negara, sehingga setiap kerugian korporasi dianggap kerugian negara. Sehingga teman-teman di BUMN belum bekerja maksimal dalam mengembangkan BUMN yang dipimpinnya," tutup Tanri.
No comments:
Post a Comment