Harga properti di Bandung, terus meningkat pesat. Berdasarkan survei Bank Indonesia, harga properti residensial menunjukkan kenaikan. "Sedangkan harga properti komersial meningkat tipis," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi, Senin 9 Februari 2015.
Salah satu yang memicu kenaikan harga adalah tingginya permintaan akan perumahan di Bandung. Ketua Tim Finansial dan Ekonomi Statistik, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wahyu Ari Wibowo mengatakan, harga properti di Bandung cenderung tinggi.
Penyebab meroketnya harga, kata Wahyu, karena pembeli properti tidak hanya dari Kota Bandung. "Ada juga dari luar kota Bandung yang yang memiliki daya beli lebih tinggi," kata dia di Kantor BI Bandung, Senin 9 Februari 2015.
Wahyu mencontohkan, salah satu yang membeli perumahan di Bandung adalah warga Jakarta. Salah satu pemicunya adalah adanya infrastruktur jalan tol yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Adanya jalan tol, memangkas waktu tempuh kedua kota. Sehingga faktor jarak tidak relevan lagi sebagai pertimbangan untuk membeli properti. "Harga properti di Bandung masih dalam batas wajar walaupun terhitung tinggi," kata dia.
Sementara tren harga properti komersial cenderung hanya naik tipis tidak lepas dari kondisi perekonomian. "Laju pertumbuhan ekonomi pada 2014 lesu hanya sekitar 5 persen secara nasional, sementara Bandung year on year sama yaitu sekitar 5 persen," kata Wahyu.
Padahal tahun sebelumnya pertumbuhan properti sekitar 6 persen. "Permintaan terhadap properti komersial melambat, sementara harganya juga turun," kata Wahyu. Rosmaya mengatakan, Bank Indonesia melakukan survei berkala untuk mengetahui peta harga aset. "Bank Indonesia selain bertugas menjaga sistem monitor dan mengawasi sistem pembayaran, tugas lainnya juga untuk menjaga stabilitas keuangan mikro prudential," kata dia.
No comments:
Post a Comment