Presiden Jokowi punya program membangun banyak kawasan industri yang difokuskan di luar Pulau Jawa. Ada 13 kawasan industri di luar Jawa dan 2 kawasan di Jawa. Apa syaratnya agar dilirik investor?
Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, SD Darmono beberapa waktu lalu memenuhi panggilan Jokowi ke istanan negara. Di sana Darmono diminta memberikan usulan bagaimana mengembangkan sebuah kawasan industri.
Darmono menyebut, yang terpenting jika pemerintah mau membangun kawasan industri di luar Jawa adalah pemberian insentif bagi perusahaan-perusahaan atau investor yang mau masuk ke kawasan industri tersebut. "Semua investor bisa ditarik asal insentifnya berbeda. Kalau semua insentifnya sama ya orang ke Jakarta semua, karena Jakarta paling menarik," kata Darmono saat berbincang, Kamis (19/2/2015).
Darmono menjabarkan, misalnya pemberian tax holiday bagi investor yang berinvestasi di Jawa harus dibedakan fasilitasnya dengan yang mau berinvestasi di luar Jawa. Pasalnya, lanjut Darmono, aspek infrastruktur di luar pulau Jawa masih minim, sehingga salah satu faktor pemicu agar investor tertarik adalah dengan pemberian insentif yang lebih menarik.
"Misalnya insentif 10 tahun tax holiday, kalau sama semua ke Pulau Jawa. Kalau di Morotai misalnya, dikasih insentif tax holiday, 100 tahun lah. Baru orang mikir kan. Sehingga orang berpikir kalau gitu saya mau. Kalau di pulau belum ada infrastruktur, dia yang harus kita kasih insentif dong. Waktu itu langsung menteri-menteri dikasih tahu, mesti begitu," paparnya.
Kawasan industri itupun harus dibangun pemerintah lengkap dengan infrastrukturnya. Karena jika dibebankan pada investor untuk membangun infrastruktur, kemungkinan kecil investor itu akan berminat.
Dia juga memaparkan beberapa kendala yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah kawasan industri. Ada 3 faktor yang harus diselesaikan pemerintah. "Pertama pembebasan tanah, kedua perizinan yang ketiga adalah community development atau pengembangan masyarakat," tutupnya.
No comments:
Post a Comment