Friday, February 20, 2015

Bank Mandiri Tawarkan Bisnis Agen Bank Digital

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah serius mengembangkan program perbankan tanpa kantor cabang, alias branchless banking. Jadi memanfaatkan pelaku usaha kecil seperti toko kelontong, sebagai agen Layanan Keuangan Digital (LKD). LKD ini berfungsi menggantikan 'kantor cabang' bank.

Bagi pemilik usaha yang yang dipercaya menjadi agen LKD, tentu hal tersebut menjadi peluang tersendiri untuk tambahan pemasukan. Salah satunya seperti Harijanto, seorang agen LKD Bank Mandiri di kawasan, Plumpang, Jakarta Utara. Ia mengaku, ada pemasukan yang diperolehnya dari setiap kegiatan transaksi yang dilakukan para nasabah.

"Satu orang daftar nasabah, saya diberi Rp 5.000. Saat ini sudah ada 154 nasabah. Kemudian kalau ada yang setor tunai saya diberi Rp 1.000. Kalau tarik tunai Rp 3.000, kalau tarik tunainya di atas Rp 200.000, saya dapat Rp 4.000," jelas dia di kios peralatan tulis miliknya, Jumat (20/2/2015).

Sayang ia tak mau berkomentar perihal pendapatan hariannya dari kegiatan menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri tersebut. Untuk menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri, ia mengaku tidak terlalu sulit. Tentu yang terpenting adalah kepercayaan dari pihak bank. Untuk menjadi agen pun tidak diperlukan perlengkapan yang rumit, karena hanya memerlukan telpon pintar alias smartphone yang saat ini sudah banyak dimiliki masyarakat.

"Nggak terlalu sulit. Syaratnya memiliki usaha minimal 2 tahun. Kemudian kelengkapan administratif biasa, KK, KTP dan lainnya," pungkas dia. Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, calon agen LKD yang akan menjadi ujung tombak penyebaran e-cash ini terlebih dahulu akan diseleksi, untuk memastikan calon agen tersebut adalah sosok yang tepat dan bisa dipercaya.

"Kita ada prosedur keamanannya. Agennya pun kita seleksi. Karena nantinya mereka dikasih tanggung jawab besar menggantikan fungsi kantor cabang bank. Bisa tarik dan setor tunai di sana. Jadi harus hati-hati betul," pungkas dia. Lewat LKD dan Mandiri e-cash, masyarakat bisa merasakan kemudahan layanan layaknya layanan keuangan yang diberikan Bank.

Agen LKD dapat melayani transaksi-transaksi dasar keuangan seperti pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai dan tarik tunai selain membantu dalam memberikan edukasi ke masyarakat. Sementara untuk transaksi non-tunai seperti transfer uang ke nomor HP, beli pulsa HP, atau token listrik dapat dilakukan sendiri oleh pemilik rekening melalui HP. Transaksi-transaksi tersebut relatif aman karena adanya PIN (Personal Identification Number).

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membidik kawasan Indonesia Timur sebagai target lokasi baru pengembangan program Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Mandiri e-cash. Program ini menggunakan nomor telepon genggam alias HP, sebagai pengganti rekening bank.Direktur Utama‎ Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, penerapan LKD dan e-cash di Indonesia bagian timur merupakan salah satu solusi cerdas perluasan layanan perbankan.

"Perbankan itu mikir-mikir untuk buka di Indonesia Timur. Karena bangun kantor cabang itu nggak murah. Potensi ekonominya juga belum kelihatan. Belum lagi masalah sosial yang orang masih sungkan masuk ke Bank. LKD dan e-cash ini solusi," ‎jelas dia, Jumat (20/2/2015).

Hal ini dilihat dari hasil kunjungannya di lokasi agen LKD dan e-cash di kawasan Plumpang, Jakarta Utara hari ini. Di lokasi tersebut, Budi melihat bagaimana kendala sosial yang menyebabkan banyak orang enggan menggunakan layanan perbankan bisa diatasi. "Kalau pakai LKD ini lebih mudah karena formatnya toko yang sudah ada, pelakunya usahanya sudah dikenal‎ sehingga masyarakat enggak sungkan. Selain itu kita nggak perlu bangun kantor cabang," tuturnya.

Budi menargetkan, bisa ada tambahan 100.000 pengguna e-cash baru per bulan dengan tambahan agen LKD baru sebanyak 9.000 orang. "Target setiap bulan 100.000 karena ini pertama kali. Ya kalau dalam lima tahun harapan saya 5.000.000. Saat ini baru 1,3 juta‎ orang nasabah e-cash," paparnya.

Meski membidik target pertumbuhan ‎yang cukup besar, namun bank pelat merah ini tak mau kecolongan dan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Calon agen LKD yang akan menjadi ujung tombak penyebaran e-cash ini terlebih dahulu akan diseleksi, untuk memastikan calon agen tersebut adalah sosok yang tepat dan bisa dipercaya

"Kita ada prosedur keamanannya. Agennya pun kita seleksi. Karena nantinya mereka dikasih tanggung jawab besar menggantikan fungsi kantor cabang bank. Bisa tarik dan setor tunai di sana. Jadi harus hati-hati betul," pungkas dia. Lewat LKD dan Mandiri e-cash, masyarakat bisa merasakan kemudahan layanan layaknya layanan keuangan yang diberikan Bank.

Agen LKD dapat melayani transaksi-transaksi dasar keuangan seperti pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai, dan tarik tunai selain membantu dalam memberikan edukasi ke masyarakat. Sementara untuk transaksi non-tunai seperti transfer uang ke nomor HP, beli pulsa HP, atau token listrik dapat dilakukan sendiri oleh pemilik rekening melalui HP. Transaksi-transaksi tersebut relatif aman karena adanya PIN (Personal Identification Number).

No comments:

Post a Comment