Meski kondisi perekonomian Indonesia belum sepenuhnya kondusif hingga akhir tahun 2014 lalu, bank mandiri berhasil menunjukkan kinerja terbaiknya. Hal ini disampaikan oleh Budi G. Sadikin – Direktur Utama bank mandiri dalam Pemaparan Laporan Keuangan Triwulan IV/ 2014.
Pada periode Desember 2013 – Desember 2014 bank mandiri berhasil menembus nilai total aset hingga Rp 855 Triliun atau naik Rp 121,9 Triliun dari periode sebelumnya. Pada akhir tahun 2014 bank mandiri juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih menjadi Rp 19,9 Triliun atau bertumbuh 9,2% YoY dibandingkan jumlah laba di akhir tahun 2013.
Peningkatan laba tersebut berasal dari peningkatan operating income sebesar 11,7% menjadi Rp 56,9 Triliun dan pendapatan bunga yang mencapai Rp 62,6 Triliun. Selain itu juga dari pendapatan bunga bersih dan premi bersih bertumbuh sebesar 14,8% serta fee based income yang mencapai Rp 15,1 Triliun.
Sementara itu pertumbuhan juga terlihat di sektor kredit. Hingga akhir 2014 lalu pendapatan kredit bank mandiri dari berbagai segmen berhasil naik 12,2% atau meningkat menjadi Rp 530 Triliun dari total Rp 472,4 Triliun. Sementara margin bunga bersih (NIM) berhasil meningkat sebesar 23 bps menjadi 5,97% dengan NPL Nett yang dapat dijaga tetap pada angka di bawah 1%.
Persaingan ketat dalam penghimpunan dana antar perusahaan perbankan semakin ketat di akhir tahun 2014. Hal ini menyebabkan likuiditas perbankan yang semakin ketat juga. Namun demikian bank mandiri berhasil mengatasinya dengan baik dan menunjukan pertumbuhan cukup signifikan.
Hingga akhir 2014 bank mandiri berhasil menghimpun dana sebesar Rp 636,4 Triliun atau bertambah Rp 80 Triliun dari jumlah di tahun sebelumnya. Pertumbuhan dana tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana perbankan yang pada November 2014 tumbuh 13,8% YoY.
Peningkatan sebesar 14,4% juga terjadi pada dana pihak ketiga yang didorong oleh kenaikan dana dari giro sebesar Rp 4,6 Miliar dan tabungan Rp 15,9 Miliar. Dana murah juga mengalami peningkatan sebesar 5,7% YoY menjadi Rp 380,5 Triliun atau mencapai 60% dari total dana.
Pertumbuhan juga terlihat dengan adanya peningkatan ekuitas hingga melebihi Rp 100 Triliun. Ekuitas bertumbuh 18,1 % dari total nilai Rp 88,8 Triliun menjadi Rp 104,8 Triliun. Peningkatan ekuitas tersebut terutama berasal dari akumulasi laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. Seiring dengan peningkatan ekuitas, CAR meningkat 167 bps menjadi 16,60 %.
No comments:
Post a Comment