Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tak mempermasalahkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat, yang berpotensi menyaingi Pelabuhan New Priok. Proyek New Priok di Jakarta sedang dikerjakan PT Pelindo II dan Mitsui, perusahaan asal Jepang.
Menurut Jonan, Jawa Barat merupakan wilayah industri terbesar di Jawa. Karena itu, satu pelabuhan saja dinilai belum cukup melayani provinsi ini.
"Kalau mau menurunkan biaya logistik dan meningkatkan layanan, harus ada persaingan" kata Jonan setelah mengikuti rapat dengan Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 12 Februari 2015.
Jonan mengakui bahwa ada kekhawatiran Cilamaya bakal merugi karena harus bersaing dengan New Priok yang lokasinya berdekatan. Namun, menurut Jonan, hal itu tak menjadi soal karena, bila rencana pembangunan Cilamaya terealisasi, pelabuhan itu baru akan beroperasi 5-10 tahun lagi. "Kalau tak diinisiasi sekarang, mau kapan?" ujar Jonan.
Jonan memastikan Cilamaya akan dibangun. Kini, Kementerian Perhubungan sedang menyusun penyokong rencana itu, seperti term of reference dan konsiderans. Setelah itu, Kementerian akan mengundang investor karena proyek pelabuhan itu tak mendapat kucuran uang negara alias murni dibangun swasta.
"Itu kan pelabuhan yang digunakan untuk komersial. Lebih baik APBN dipakai untuk pelabuhan perintis. Kami hanya dukung dari sisi regulasi," kata Jonan.
Proyek Cilamaya masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan skema kerja sama pemerintah-swasta. Namun pemerintah Presiden Joko Widodo memutuskan proyek tersebut murni diserahkan ke swasta tanpa anggaran negara.
No comments:
Post a Comment