Indonesia termasuk dalam 1 dari 17 negara yang mempunyai masalah gizi cukup berat. Sebabnya, Indonesia mempunyai tiga masalah gizi di waktu bersamaan, yakni stunting (anak lahir pendek), wasting (kurus, berat badan tak sesuai tinggi), dan obesitas atau kelebihan berat badan.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengatakan bahwa masalah nutrisi memang termasuk dalam indeks pembangunan manusia. Harapannya, pembangunan manusia dapat mewujudkan resolusi mental sehingga manusia Indonesia menjadi manusia yang unggul di ASEAN dan dunia.
Hanya saja, pembangunan manusia tersebut tidak terlepas dari pembangunan ekonomi. Termasuk juga di dalamnya soal pemenuhan gizi dan nutrisi balita yang sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi orang tuanya.
"52 Persen masyarakat Indonesia kemampuan belanjanya di bawah Rp 500 ribu per orang per bulan. Sekitar 20 persennya digunakan sebagai anggaran pangan untuk kebutuhan pemenuhan gizi dan nutrisi," ungkap Puan.
"Lalu bagaimana dia mau beli susu atau asupan nutrisi lain kalau hanya Rp 100 ribu untuk pangan? Jadi rata-ratanya hanya belanja Rp 3.300 per hari per orang," tutur Puan lagi, dalam acara diskusi Global Nutrition Report di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas, Jl Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015).
Untuk itu, Puan mengapresiasi adanya diskusi ini. Dengan adanya diskusi, tentunya hasil-hasil dari GBR berupa laporan, saran atau rekomendasi bisa disampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
"Kita sudah berjalan sebenarnya, hanya saja perlu diselelaraskan agar tidak ada program-program yang timpang tindih. Jadi satu pintu dari Bappenas, termasuk anggaran dan perencanaan program," tutupnya.
No comments:
Post a Comment