Perayaan tahun baru Cina atau Imlek pada tahun ini bertepatan dengan panen raya para petani tambak ikan bandeng di sejumlah daerah. Jadi sekali pun permintaan meningkat karena bandeng adalah satu di antara menu wajib saat Imlek, stok yang melimpah menyebabkan harga jual tak seperti biasanya.
Abbas, seorang petambak ikan bandeng di Mengare, Gresik, Jawa Timur, mengungkapkan hal itu ketika ditemui pada Rabu, 18 Februari 2015. "Semuanya panen raya. Harganya yang semula Rp 22 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp 17 ribu," katanya sambil menunjuk daerah-daerah seperti Semarang di Jawa Tengah dan Lamongan di Jawa Timur.
Mengare dikenal sebagai sentra produksi bandeng berkualitas terbaik di Gresik. Abbas menjelaskan tambak di daerahnya menggunakan air laut sehingga ikannya lebih unggul karena tak bau tanah seperti umumnya ikan air tawar. Karakter tanah di kecamatan itu juga diklaim keras, tidak muda seperti di daerah lain. "Sehingga airnya tidak cepat keruh. Kalau air keruh ikan bisa stres," ujarnya.
Di Mengare, seorang petambak lainnya, Nasifudin, mengungkapkan bahwa tambahan permintaan saat Imlek tahun ini mencapai satu ton per hari. Jadi kalau biasanya mereka panen lima ton, belakangan menjadi enam ton per hari. "Sudah dua hari ini meningkat jadi enam ton," kata Nasifudin pada Rabu, 18 Februari 2015.
Nasifudin mengatakan ia biasa mengirim ikan bandeng dari tambak seluas 12 hektare miliknya ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gresik, TPI Lamongan, dan Pasar Pabean Surabaya. Ia mengakui permintaan ikan bandeng cenderung meningkat saat hari-hari besar besar. "Tapi paling signifikan pas Idul Fitri, bisa meningkat 100 persen."
Saat Imlek sendiri, bandeng dianggap sebagai pembawa rezeki. Siapa pun yang makan ikan ini saat tahun baru Imlek dipercaya akan dilimpahi rezeki luar biasa pada tahun mendatang
No comments:
Post a Comment