Pemerintah mengisyaratkan akan mempertahankan harga solar di titik Rp 6.400. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah ingin menjaga harga solar tidak terlalu fluktuatif.
"Kami dalam posisi cenderung tidak mengubah-ubah harga dulu," katanya saat ditemui di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Kamis, 12 Februari 2015. Sudirman beralasan, pengubahan harga solar yang terlalu sering akan merepotkan penentuan harga logistik.
Dalam peraturan Menteri Energi, menurut Sudirman, pemerintah dibolehkan mengubah harga lebih dari sekali dalam sebulan. "Tapi tidak harus, kan?" katanya. Jika terdapat kelebihan margin harga jual bahan bakar minyak dengan harga yang ditetapkan pemerintah, pemerintah akan menyimpan selisih keuntungan itu untuk membangun cadangan penyangga atau kilang penyimpanan.
Sudirman telah berdiskusi dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Wakil Menteri Keuangan, dan Dewan Energi Nasional kemarin tentang hal ini. Dalam diskusi tersebut, Sudirman menemukan ada satu pasal dalam Undang-Undang Energi yang menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban membangun cadangan penyangga.
"Nah, pasal ini mau kami jadikan entry point untuk memulai," katanya. Menurut Sudirman, ternyata ada banyak storage yang kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai kilang penyimpanan bahan bakar. Dia berencana memulai persiapan teknis dan mengidentifikasistorage kosong untuk dijadikan kilang penyimpanan. "Uang yang ada (dari selisih harga solar) akan dipakai untuk mengisinya."
Kementerian Energi, Sudirman menambahkan, akan mengajak Pertamina membahas masalah ini. Dalam mengelola keuntungan dari margin itu, Sudirman akan bersikap transparan dengan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan yang akan melakukan audit.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmadja sebelumnya memperkirakan harga solar turun pada bulan ini. Harga solar akan turun jika mengacu pada tren kondisi harga MOPS (Mid Oil Platts Singapore, harga acuan minyak Singapura) yang cenderung turun selama satu bulan terakhir.
No comments:
Post a Comment