Produksi sapu ijuk dari Malang diminati warga Jepang degan total transaksi sepanjang 2014 mencapai US$ 8,03 juta. Ekspor sapu ijuk itu menjadi andalan komoditas ekspor dari Malang. Sapu dari bahan ijuk diminati terutama saat musim dingin. Lantaran sapu sintetis berbahan plastik menimbulkan medan magnet saat musim dingin sehingga kotoran justru menempel di sapu.
"Masyarakat Jepang masih menggunakan sapu ijuk untuk menyapu teras. Di dalam rumah, mereka menggunakan mesin penyedot debu," kata pemilik UD Wartono, Judy R Wartono, Kamis 26 Februari 2015.
Menurut Judy, sapu yang diproduksinya berbeda antara pasar lokal dengan ekspor. Untuk produk ekspor disesuaikan dengan standar yang dibutuhkan, seperti ke Jepang, atas permintaan asosiasi pedagang sapu Jepang.
Bahan baku ijuk aren didatangkan dari Jawa Barat. Setiap bulan sejumlah armada angkutan mengangkut bahan baku. Lantas proses produksi dilakukan di Malang. Usaha produksi sapu dimulai sejak belasan tahun silam. Rata-rata sapu produksinya dipasarkan di daerah Jawa Timur.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Tri Widiani, menjelaskan realisasi ekspor sepanjang 2014 mencapai US$ 20,7 juta. Sapu ijuk menempati urutan kedua. Sedangkan di peringkat pertama adalah kerajinan emas dan perak yang diekspor ke Amerika dan Singapura senilai US$ 8,8 juta. Disusul ekspor bijih plastik ke Belanda dan Amerika sebesar US$ 2,1 juta. Sementara sepatu kulit, serabut kelapa dan kerajinan lain diekspor ke Italia, Cina, Selandia Baru, dan Afrika.
Sedangkan sepanjang 2014, total impor sebesar US$ 2,1 juta. Terbesar impor suku cadang karoseri mobil dari Cina sebesar US$ 906,5 ribu. Disusul impor tembakau dan filter rokok sebesar US$ 874 ribu dari Singapura. Juga impor cerutu dari Rumania dan Filipina senilai US$ 299 ribu.
Untuk meningkatkan nilai ekspor, Pemerintah Kota Malang gencar mengikuti misi dagang dan pameran internasional, sehingga terjadi pertemuan antara produsen dan pembeli. Tahun ini, rencananya misi dagang akan ke Eropa Timur dan Cina. Eropa Timur berminat dengan aneka produk garmen dan makanan olahan. Sedangkan Cina bisa menerima berbagai produk.
No comments:
Post a Comment