Thursday, April 30, 2015

Ekspor Furniture Ke Korea Selatan Naik 200 Persen

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai ekspor furnitur ke Korea Selatan (Korsel) bisa meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun. Salah satu cara untuk bisa mencapai target tersebut adalah dengan memperbanyak produksi furnitur yang digemari oleh masyarakat negara gingseng tersebut. Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina selaku Pelaksana harian Dirjen Pengembangan Ekspor menjelaskan, upaya untuk mengenalkan jenis-jenis furnitur yang digemari masyarakat Korsel dilakukan Kemendag dengan menggandeng ASEAN-Korea Centre (AKC).

“Kami percaya melalui cara ini bisa memberikan pengetahuan lebih tentang tren konsumen, desain, dan kualitas furnitur di pasar Korea Selatan" ujar Srie saat membuka seminar 'Product Development Workshop for Indonesian Furniture Manufacturers' di Auditorium Kemendag, Jakarta, Kamis (30/4).

Seminar yang menampilkan pembicara perwakilan dari perusahaan furnitur Korsel seperti Livart, Emons, In the Furniture, Biztech Consulting, dan K.Design ini diikuti oleh pengusaha-pengusaha furnitur nasional. "Menurut AKC,apabila kualitas furnitur kita ditingkatkan dengan memperhatikan tren konsumen yang diinginkan pasar Korsel, maka nilai ekspor furnitur sebesar US$ 41 juta dapat menjadi dua kali lipat dalam 3 tahun," kata Srie.

Duta Besar Korsel Cho Tai-Young yang turut hadir dalam pembukaan acara tersebut berharap kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan baik antara kedua negara. Dengan hadirnya para ahli furnitur dari Korsel, pelaku usaha lokal dapat meningkatkan kapabilitasnya yang pada akhirnya dapat menunjang peningkatan ekspor ke Korsel.

"Saya percaya acara seminar hari ini penting bagi kedua negara," kata Tai-Young. Sebagai informasi, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korsel menurun 5,73 persen selama kurun waktu 2010 hingga 2014 dari US$ 6,87 miliar menjadi US$ 5,72 miliar. Khusus untuk produk furnitur, nilai ekspor Indonesia ke Korsel dalam periode yang sama tumbuh sebesar 10,95 persen dari US$ 31,997 juta pada 2010 menjadi US$ 51,434 juta pada 2014.

No comments:

Post a Comment