Wednesday, April 22, 2015

Cara Membangun Bisnis dan Menjual Lewat Twitter

Banyak pelaku usaha yang menggunakan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka karena sarana itu relatif lebih murah dan mudah digunakan. Namun, berbeda dengan penjualan offline yang merupakan hard selling, pelaku usaha harus lebih lunak ketika menjual melalui media sosial, termasuk melalui Twitter.

Didit Sofyan Widiatmoko, Country Manager Lead Twitter Indonesia, mengatakan hal pertama yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis melalui Twitter ialah pembangunan jati diri bisnis. “Pada dasarnya, yang dibutuhkan sebuah akun atau usaha adalah menemukan suaranya. Kira-kira apa yang membedakannya dengan akun lain dengan bidang yang sama. Jangan takut menunjukkan jati diri bisnis Anda,” ujarnya seusai peluncuran Twitter Ads, Selasa, 21 April 2015.

Setelah itu, pelaku usaha harus mencari tahu percakapan yang menarik dan ramai diperbincangkan oleh para netizen, khususnya yang terkait dengan produk sendiri dan kompetitor. Kemudian, secara aktif dan terjadwal, pelaku usaha harus memberikan konten yang tidak hanya terkait dengan produk, tapi juga tip serta informasi yang sedang nge-tren dan menarik bagi follower.

“Seringlah nge-tweet mengenai topik yang relevan. Favorite dan retweet pesan positif dan menarik. Di samping itu, pelaku usaha juga harus berinteraksi dengan follower, aktif membalas dan me-mention mereka untuk berdiskusi. Jangan lupa sertakan hashtag yang cocok dengan bisnis Anda," tuturnya.

Didit juga menyarankan pelaku usaha memberikan cuitan yang shareable. Para follower, kata Didit, akan secara sukarela membagikan konten seperti foto, video, atau kuis dan pertanyaan yang dapat mendongkrak penjualan. Setelah keberadaan bisnis pelaku usaha kian dikenal di Twitter, produknya harus dipromosikan untuk membantu mendorong pertumbuhan jumlah follower dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Salah satunya dengan menggunakan jasa buzzer atau melalui ads.twitter.com.

No comments:

Post a Comment