Tuesday, April 28, 2015

Laba Dharma Satya Kuartal 1 2015 Turun 61,63 Persen Menjadi Rp. 58 Milyar

Perusahaan perkebunan sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) hanya berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 58 miliar sepanjang kuartal I 2015, atau anjlok 61,63 persen dari periode yang sama di 2014 senilai Rp 151 miliar. Pada kuartal I 2015, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 272 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 20,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 341 miliar.

Baca : Bank BCA Gelontorkan Pinjaman Senilai Rp. 800 Milyar Pada Dharma Satya

Di sisi lain, untungnya perseroan masih mampu mempertahankan margin laba kotor konsolidasian pada level 27 persen, relatif sama dengan margin laba kotor periode yang sama tahun lalu. Selain itu, margin laba operasi tercatat sebesar 16,5 persen, atau relatif sama dengan kuartal I tahun lalu, meskipun laba operasi perseroan pada kuartal I 2015 mengalami penurunan sebesar 17,8 persen menjadi Rp 169 miliar.

Wakil Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, Andrianto Oetomo, mengatakan pada kuartal I tahun ini, volume produksi dan penjualan CPO perseroan memang mengalami penurunan akibat adanya kemarau panjang. “Namun, perseroan tetap mampu menjaga efisiensi yang ditunjukkan dengan margin laba yang relatif stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/4).

Dia menjelaskan, margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan meningkat dari 21,8 persen pada kuartal I 2014 menjadi 23,9 persen pada kuartal I tahun ini. Meski begitu, pada kuartal I 2015, perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp 245 miliar, turun 9,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 270 miliar. Sedangkan laba bersih kuartal I tahun ini mencapai Rp 58 miliar.

Produksi dan Penjualan
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,02 triliun atau turun 17,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,24 triliun. “Penurunan penjualan bersih tersebut disebabkan dampak dari turunnya volume produksi dan penjualan CPO perseroan,” jelas Andrianto.

Tiga bulan pertama tahun ini, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perseroan turun sebesar 1,4 persen. Sedangkan volume produksi CPO perseroan mencapai 78,3 ribu ton, turun sebesar 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 88,4 ribu ton.

Andrianto menjelaskan, harga rata-rata CPO dalam tiga bulan terakhir ini juga turun menjadi Rp 7,7 juta per ton, dibandingkan harga rata-rata CPO tiga bulan pertama tahun lalu yang mencapai Rp 8,8 juta per ton. “Namun kami optimistis memasuki kuartal kedua, produksi TBS dan CPO perseroan akan membaik. Hal ini sudah terlihat pada bulan Maret 2015, di mana produksi TBS maupun CPO sudah lebih tinggi daripada produksi Maret 2014,” kata Andrianto.

Dia mengungkapkan, sampai dengan Maret 2015, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 81.142 hektar. Dari jumlah tersebut, sekitar 63.486 hektar merupakan lahan tertanam kebun inti, dengan rata-rata usia tanam kebun inti mencapai 8,1 tahun

No comments:

Post a Comment