Korea Selatan (Korsel) menunjukkan minat besar untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Mereka menilai Indonesia sebagai negara yang sangat penting dari segi perdagangan dan investasi.
"Indonesia adalah negara pertama di mana Korea Selatan merealisasikan investasinya," kata Deputi Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Woo-Yea usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di tengah Perayaan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta pada Kamis, 23 April 2015.
Ia berharap hubungan persahabatan yang sangat baik ini dapat terus ditingkatkan, terutama di bidang ekonomi. Kerja sama kedua negara ini, khususnya investasi, bukan di bidang yang sederhana. Korsel banyak bermain di industri alat pertahanan, pembuat baja, ataupun kimia. Ke depannya, mereka akan melebarkan sayap kerja sama di sektor lain.
Ketiga sektor yang sempat tercetus adalah pembangunan infrastruktur, manufaktur, dan pertanian. Woo-Yea mengatakan sebenarnya kerjasama manufaktur kedua negara sudah berjalan lancar. Namun, dua bidang lain tak demikian. Ia berjanji akan membicarakan kerja sama ini dengan menteri-menteri ekonomi terkait di negaranya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembicaraan tak hanya sebatas ekonomi, tapi juga soal transfer teknologi."Maksudnya, pekerja kita yang sudah ada di sana, saat kembali ke Tanah Air bisa mengaplikasikan ilmu mereka," kata JK.
Saat ini, menurut JK, ada sekitar 60 ribu tenaga kerja Indonesia di perusahaan-perusahaan Korsel, termasuk yang bergerak di bidang teknologi. Korsel sangat terbuka ihwal ketenagakerjaan ini. Mereka, bahkan meminta jumlah itu ditingkatkan lagi. Woo-Yea, menurut JK, bahkan menawarkan kerja sama di bidang pendidikan.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Korea Selatan sebagai salah satu Negara dengan tingkat realisasi tertinggi. Dari 10 pengusaha, 7 akan merealisasikan investasi mereka. Adapun selama 2010-2014 nilai investasi Korsel cukup tinggi. Pada 2013 mencapai angka US$ 2,12 miliar dan US$ 1,12 miliar pada 2014.
No comments:
Post a Comment