“Saya optimis dapat dioperasikan akhir 2016. Beberapa yang jadi bagian AP II seperti stasiun bandaranya, airport railway station, kan sudah dimulai pembangunannya,” kata Direktur Railink Heru Kuswanto ketika ditemui di Jakarta, Senin (20/4). Heru mengungkapkan saat ini perusahaannya telah memesan sebanyak 10 rangkaian kereta kepada PT INKA yang diperkirakan akan selesai sekitar 14 hingga 16 bulan ke depan. Satu rangkaian kereta disebut Heru bisa mengangkut sekitar 272 penumpang sekali jalan.
Kereta bandara ini akan melintasi jarak sejauh 36,3 kilometer (km) yang terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru. Heru menyebut harga tiket per perjalanan kereta akan dibanderol sekitar Rp 100 ribu per orang. Menurut Heru, kereta bandara dapat memberikan kepastian waktu perjalanan kepada masyarakat Ibukota yang ingin menuju bandara dibandingkan moda transportasi darat lain. Diperkirakan, hanya dibutuhkan waktu 1 jam perjalanan dari Stasiun Manggarai hingga sampai ke Soekarno-Hatta.
“Kereta bandara juga ada integrasi dengan moda trasportasi lain yaitu di Stasiun Sudirman Baru yang akan kami bangun. Nanti terintegrasi dengan MRT (Mass Rapid Transit),” ucapnya. Keyakinan Heru juga didukung oleh Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito yang menyatakan proyek bernilai sekitar Rp 2,5 triliun ini akan selesai sesuai target. Kurniadi mengungkapkan masalah pembebasan lahan yang biasanya menjadi penghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah diatasi sehingga lahan untuk pembangunan jalur rel sudah tersedia.
"Masalah pembebasan lahan sudah clear, tinggal menunggu sertifikasi dari BPN (Badan Pertanahan Nasional)," ujar Kurniadi dalam kesempatan yang sama. Pemerintah akan mengembangkan jaringan transportasi kereta menuju 13 bandar udara dalam lima tahun ke depan. Hal itu merupakan Rencana Strategis Perkeretaapian 2015 – 2019 yang disusun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjen KA) Kementerian Perhubungan.
"Bandara-bandara yang tersambung sekarang baru 2, (Bandara Baru) Jogja dan (Bandara Medan Baru) Kualanamu, berikutnya (Bandara Soekarno-Hatta) Jakarta " kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko di kantornya, Senin (9/3).
Di pulau Jawa, jelas Hermanto, pemerintah akan membuka akses kereta menuju dan dari Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) melalui dua jalur. Jalur pertama merupakan jaringan kereta commuter sepanjang 12 km yang menghubungkan dari dan ke Stasiun Batu Ceper, Tangerang, sedangkan jalur kedua merupakan jaringan kereta ekspres yang terhubung dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kemudian, pemerintah juga akan mengembangan jaringan kereta Bandara Baru Kulonprogo (Yogjakarta), Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara Baru Kertajati (Majalengka). Di Sumatra, pemerintah akan meningkatkan kapasitas Bandara Kualanamu (Medan) serta mengembangkan jaringan kereta bandara di Bandara Internasional Minangkabau (Padang), Bandara Hang Nadim (Batam), dan Bandara Sultan Mahmud Badarrudin II (Palembang). Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan jaringan kereta Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) dan jaringan kereta bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin).
Hermanto belum dapat menginformasikan rincian anggaran baik nominal dan komposisi sumber pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun jaringan-jaringan kereta bandara tersebut. Kendati demikian, konsep integrasi antara bandara dan kereta api sudah dibicarakan sekaligus diinstruksikan dengan regulator terkait, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Dengan demikian, setiap ada pembangunan bandara baru harus memikirkan keberadaan jalur kereta api.
“Jangan sampai lupa kalau kita mengalokasikan (jaringan kereta bandara), kalau lupa nanti membangun (jaringan kereta bandaranya) susah,” ujar Hermanto. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan PT Railink, perusahaan patungan antara PT KAI dan PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani perjanjian kredit dengan sindikasi bank yang terdiri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri senilai total Rp 2,06 triliun. Fasilitas kredit ini diberikan untuk membangun sarana dan prasarana KA Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dengan tenor selama 14 tahun sejak penandatangan.
Sesuai kesepakatan, sebesar Rp 1,45 triliun dari kredit atau sekitar 84 persen disalurkan kepada PT KAI. Perjanjian ini tandatangani oleh Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito, Direktur Bank BRI Gatot Mardiwasisto, Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman, Direktur Bisnis Banking II BNI Sutanto, dan Direktur Bank Mandiri Royke Tumilaar.
"Dilakukannya perjanjian kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT KAI terhadap penugasan pemerintah dan diharapkan pembangunan prasarana dan sarana KA Soekarno-Hatta dapat segera selesai sesuai target," ujar Kurniadi di Jakarta, Senin (20/4). Tujuan pembangunan jalur KA Bandara ini antara lain untuk meningkatkan pelayanan penumpang dari Jakarta ke Soekarno-Hatta melalui Kota Tangerang. Sementara Railink akan menjadi operator dari KA bandara tersebut ketika sudah beroperasi nanti.
Sutanto, mewakili BNI menjelaskan dalam kerjasama kredit sindikasi ini masing-masing bank sepakat memberikan fasilitas kredit senilai Rp 362 miliar lebih untuk membiayai pengadaan dan pembangunan proyek KA Bandara Soekarno-Hatta.
“BNI sebelumnya telah memiliki sinergi dengan PT KAI dengan menjadi bank operasional perseroan yang melayani cash pickup service bagi lebih kurang 117 Stasiun KAI untuk 9 DAOP dan 3 Divre, layanan e-payment, e-tax, hingga identifikasi setoran stasiun,” ujar Sutanto.
Sebagai informasi, tahun ini PT KAI dan AP II akan memulai pembangungan jalur ganda KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Soekarno-Hatta sepanjang kurang lebih 12 kilometer (km). Pembangunan jalur KA Bandara ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2011 tertanggal 24 November 2011 tentang Penugasan PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
KA Bandara diperkirakan mulai beroperasi pada 2016 dari Stasiun Manggarai ke Soekarno-Hatta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai stasiun pemberhentian. Total jarak yang dilintasi adalah 36,3 km yang terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan pula penandatangan perjanjian kredit antara Railink dengan empat empat bank yang sama senilai Rp 612 miliar. Direktur Railink Heru Kuswanto, Direktur BRI Gatot Mardiwasisto, Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur Bisnis Banking II BNI Sutanto, dan Direktur Bank Mandiri Royke Tumilaar menjadi wakil dari masing-masing perusahaan yang meneken perjanjian tersebut.
No comments:
Post a Comment