Monday, April 27, 2015

Data Ekonomi Ditunggu Pasar Pekan Ini Karena Mempengaruhi Rupiah dan IHSG

NH Korindo Securities Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi ditunggu pasar pada pekan ini. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya mengatakan data ekonomi yang ditunggu pada pekan ini meliputi:

  • Indonesia: Foreign direct investment
  • Korsel: Business confidence, industrial production, manufacturing production, retail sales
  • Jepang: Retail sales, industrial production, BoJ interest rate, construction orders, housing starts.
  • Jerman: Import price index, inflation rate, retail sales, unemployment change.
  • Prancis: Unemployment benefit claims, consumer confidence.
  • Spanyol: Retail sales, GDP growth rate, inflation rate, business confidence.
  • Inggris: CBI business optimism index, GDP growth rate, housing price, Gfk consumer confidence.
  • Italia: Business confidence, unemployment rate.
  • Zona Euro: Loan growth, business confidence, consumer confidence, economic sentiment, industrial sentiment, inflation rate, unemployment rate.
  • US: Markit composite PMI, markit services PMI, Dallaas Fed manufacturing index, redbook, Home price index, CB consumer confidence, Richmond Fed manufacturing index, MBA mortgage applications, GDP growth rate, pending home sales, Fed interest rate decisions, Personal income, personal spending, initial jobless claims.
Harga minyak dunia kembali menunjukkan kenaikan tertinggi sejak empat bulan lalu. Hari ini, harga brent, jenis minyak kualitas terbaik acuan dunia, mencapai US$ 65 per barel. "Harga minyak akan terus merangkak," ujar analis perminyakan BMI Research, Shunling Yap, sebagaimana dilansirReuters, Senin, 27 April 2015.

Kenaikan disebabkan oleh spekulasi akibat krisis politik di Timur Tengah. Selain itu, terkereknya harga juga karena berkurangnya produksi minyak di negara adidaya Amerika Serikat.

Saat ini, menurut analisis Goldman Sachs, penurunan produksi minyak AS mencapai sekitar 200 ribu barel per hari. Sebab, ada beberapa aktivitas eksplorasi beberapa sumur minyak yang dihentikan sementara (declining).

Penurunan bertujuan meningkatkan cadangan sebesar 280 ribu barel per hari pada tahun depan. Peningkatan tahun depan per bulan diprediksi lebih agresif ketimbang progres produksi tahun ini, yang hanya mencapai titik optimal pada kuartal keempat.

Sementara itu, konflik di Yaman yang memanas saat ini dianggap beberapa pengamat tidak begitu berpengaruh pada distribusi minyak Arab Saudi. Kenaikan harga minyak justru dipicu penurunan produksi minyak Libia. Penurunan disebabkan oleh sepinya aktivitas produksi ladang minyak Oilfeel, karena akhir-akhir ini petugas keamanan berdemonstrasi menuntut kenaikan upah.

Sejak akhir 2014, harga minyak dunia anjlok hingga 50 persen. Tiarapnya harga karena kelebihan produksi akibat negara-negara OPEC, terutama dari sekitar Jazirah Arab, ogah mengurangi produksi.

No comments:

Post a Comment