"Saya selaku kepala BPKAD sudah menyiapkan 100 hingga 125 lokasi titik ATM untuk Bank DKI. Masing-masing titik akan ditaruh satu ATM. Nanti ATM tersebut akan tersebar di seluruh Jakarta," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7). Sebagai komisaris, Heru mengaku berkepentingan untuk membesarkan Bank DKI mulai tahun ini. Untuk itu, Heru akan meminta bantuan kepada para pengembang apartemen dan mal di Jakarta untuk memberikan lokasi strategis sebagai kantor dan mesin ATM Bank DKI.
"ATM itu kalau menurut saya seperti pion saat kita bermain catur. Ke depan banyak permintaan izin membangun mal, ruko, apartemen, kewajibannya tidak perlu macam-macam lah. Mau saya, kewajiban minta saja dua saja ruko untuk UKM dan Bank DKI," ujar Heru. Penambahan jumlah ATM tidak menjadi satu-satunya hasil dari pertemuan antara direksi Bank DKI dengan Heru dan Ahok. "Pak Gubernur concern untuk memperbaiki kinerja Bank DKI (dengan) menyuntikkan anggaran. Berikutnya, mungkin tidak bisa Bank DKI itu mengurusi pengembangan teknologi sendiri," katanya.
Zulfarshah, Sekretaris Perusahaan Bank DKI , mengungkapkan jumlah ATM Bank DKI per Mei 2015 sebanyak 321 unit. ATM-ATM itu tak hanya tersebar di Jabodetabek, tetapi juga tersedia di Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Bandung, Makassar, dan Balikpapan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mendorong pertumbuhan jumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank DKI dengan melibatkan peran swasta di dalamnya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budihartono mengatakan selama ini ia sebenarnya telah memberi kemudahan bagi manajemen Bank DKI untuk bebas menempatkan mesin ATM di tiap kantor Kelurahan di Jakarta.
Namun, banyaknya mesin ATM milik bank-bank swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta tetap tidak mampu disaingi Bank DKI dengan adanya kemudahan tersebut. Oleh karena itu, Heru berniat meminta bantuan kepada para pengembang apartemen dan mal di Jakarta untuk memberikan lokasi strategis sebagai kantor dan mesin ATM Bank DKI di wilayahnya masing-masing.
"ATM itu kalau menurut saya seperti pion di kita bermain catur. Ke depan banyak permintaan izin membangun mal, ruko, apartemen, kewajibannya tidak perlu macam-macam lah. Mau saya, kewajiban minta saja dua saja ruko untuk UKM dan Bank DKI," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6).
Selain mendorong penambahan jumlah mesin ATM, Heru yang baru saja diangkat menjadi Komisaris Bank DKI juga berencana mengembangkan penggunaan teknologi pada pelayanan bank BUMD tersebut. "Saya ingin, walaupun agak susah, kita seperti bank lain yang ada e-banking agar orang yang punya rekening (Bank DKI) bisa melalui internet, komputer, membayar tagihan-tagihannya," kata Heru.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Zulfarshah mencatat sampai Mei 2015, jumlah ATM yang dikelola Bank DKI berjumlah 321 unit. Tersebar di Jabodetabek, dan kantor yang ada di Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Bandung, Makassar, dan Balikpapan.
No comments:
Post a Comment