"Minggu lalu beli iphone 6+ di @LazadaID & yg dateng kayak gini. Enteng & 100% bukan iphone isinya. Aku mesti gimana min?," tulis Denis di Twitter yang disertai foto paket yang ia terima dari Lazada, dalam keadaan belum dibuka pembungkusnya. Danis pun berusaha menghubungi pihak Lazada melalui akun Twitter, tetapi tidak direspons. Senin (29/6/2015), Danis membuka bungkus paket tersebut dan mendapatkan sabun mandi batangan di dalamnya.
"Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo," kicau Danis sambil menyertakan foto sabun sebuah merek. Untuk membuktikan klaimnya, ia mengabadikan proses pembongkaran paket tersebut dan menyebarkannya di akun Path miliknya. Video "unboxing" sabun tersebut dapat dilihat di tautan yang diberikan Danis
https://path.com/moment/Tp9rB.
Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet. Akhirnya, Public Relation Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya itu melalui akun Twitter-nya. Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Pada Senin (29/6/2015) malam, pihak Lazada melalui Tania mendapatkan detil rincian pemesanan iPhone 6 Plus. "Ordernya memang ada. Sudah berkomunikasi dengan pembeli lewat e-mail. Link pembeliannya memang ada," kata PR Manager Lazada, Tania Amalia, Selasa (30/6/2015). Lazada pun melakukan penelusuran atas kasus tersebut, sebab produk iPhone 6 Plus yang dipesan Denis bukan produk retail yang dijual langsung oleh Lazada, melainkan barang yang dijual oleh toko rekanan Lazada.
Sementara penelusuran yang dilakukan Lazada berlangsung, berbagai opini dari netizen bermunculan, termasuk modus kampanye hitam yang dilakukan oleh toko online pesaing Lazada, yaitu Elevenia. Tudingan tersebut didasarkan pada profil pemesan iPhone 6 Plus, yaitu Danis Darusman yang dalam perkembangannya diketahui adalah seorang karyawan toko e-commerce Elevenia.
Rumor yang menyebar di media sosial menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan rekayasa dari satu pengelola situs e-commerce untuk mendiskreditkan pelaku e-commerce lain. Kebetulan, Danis Darusman, yang memesan iPhone 6 dari Lazada, dalam hal ini adalah pegawai Elevenia yang notabene merupakan kompetitor Lazada di ranah perdagangan online. Maka dari itu, latar belakang Danis pun dikait-kaitkan dengan skandal terkait pesanan iPhone 6 yang ternyata sampai ke tangannya dalam bentuk sabun.
Vice President Marketing Division Elevenia, Madeleine Ong De Guzman, menampik tudingan bahwa pihaknya berada di balik skandal pengiriman barang yang menimpa Danis itu. "Saya telah mengontak pihak Lazada. Kami sama-sama mengerti bahwa kejadian tersebut murni tidak disengaja," ujar Madeleine sambil menyebut nama salah satu eksekutif puncak di Lazada dalam acara buka puasa bersama Elevenia dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (1/7/2015). "Jadi, tak ada masalah, saya tegaskan bahwa tak ada black campaign. Pihak Lazada sendiri sedang melakukan penelusuran," ujarnya.
Titik terang akhirnya ditemui setelah empat hari sejak bergulirnya kasus iPhone 6 Plus yang tertukar sabun mandi itu. Lazada dalam sebuah kesempatan jumpa media di kantornya, Kamis (2/7/2015) mengatakan bahwa kasusnya berakhir dengan damai. "Hari ini, jam 11 tadi iPhone-nya sudah dikirim langsung ke pelanggan," kata Co-CEO Lazada, Alexander Dardy di Kantor Lazada, Plaza Agro, Jakarta Selatan.
Alexander melanjutkan, ponsel teranyar Apple yang dipesan, diserahkan langsung oleh CMO Lazada Sebastian Ceber dan PR Manager Lazada Tania Amalia, di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan. Pertemuan berlangsung kekeluargaan dan diharapkan kasus ini tak berlarut-larut. Lazada juga membeberkan hasil penyelidikan yang sudah dilakukan selama beberapa hari sejak Danis melontarkan keluhannya via Twitter. "Penyelidikan kami menunjukan bahwa ini merupakan kasus produk yang tertukar," kata pihak Lazada.
Kesalahan dituduhkan berasal dari individu pada operasional rantai suplai. Lazada menyebut kasus ini jarang terjadi dan akan ditindaklanjuti dengan serius. Ke depan, Lazada berharap kejadian seperti ini tak akan terulang. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk pelanggan," kata Alexander. Seorang pelanggan bernama Danis Darusman mengaku hanya mendapatkan sebuah sabun dari pemesanan iPhone 6 Plus di situs belanja Lazada. Pihak Lazada Indonesia telah mengkonfirmasi pemesanan iPhone 6 Plus yang dilakukan Danis.
"Ordernya memang ada. Sudah berkomunikasi dengan pembeli lewat e-mail. Link pembeliannya memang ada," kata PR Manager Lazada, Tania Amalia. Danis melalui akun Twitter-nya, @danisdarusman, Minggu (28/6/2015), menyebutkan paket yang ia terima dari Lazada tak sesuai dengan yang dipesan.
"Minggu lalu beli iphone 6+ di @LazadaID & yg dateng kayak gini. Enteng & 100% bukan iphone isinya. Aku mesti gimana min?," tulisnya. Kicauan itu disertai foto paket yang ia terima dalam keadaan terbungkus. Untuk membuktikan bahwa paket itu tak berisi iPhone 6 Plus, Danis pun merekam video pembongkaran isi paket dan mengunggahnya ke akun Path. Benar saja, yang didapat Danis malah sabun batang sebuah merek.
Sejauh ini Lazada belum bisa menemukan celah yang menyebabkan kesalahan pengiriman barang ke Danis. "Harus berkomunikasi dengan beberapa pihak dulu," katanya.Tania menambahkan, barang yang dipesan Danis bukan barang retail dari Lazada, melainkan barang dari toko rekanan.
Selama ini, kata dia, penjual yang ingin bekerja sama dengan Lazada harus mengikuti rentetan proses untuk memastikan kesiapan penjual. Ini untuk memastikan tak terjadi hal-hal tak diinginkan seperti yang terjadi pada Danis. "Kalau di tengah jalan nakal, ada konsekuensinya dari kita. Mereka juga sudah tahu itu," kata Tania.
Pelanggan Lazada, Danis Darusman, akhirnya menjelaskan kronologi pemesanan iPhone 6 Plus yang "menjadi" sabun mandi. Pria ini mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak Lazada untuk mencari jalan keluar. "Hari ini, kasus pesanan saya sudah menemukan titik cerah dan sudah dikonfirmasi oleh pihak @LazadaID," kata Danis melalui akun Twitter pribadinya, @danisdarusman, Selasa (30/6/2015).
Danis juga meluruskan beberapa hal yang simpang siur di kalangan netizen. Pertama kali Danis memastikan bahwa ia benar-benar memesan iPhone 6 Plus dengan menyebutkan nomor pemesanannya. "Saya memesan dan melunasi iPhone 6+ pada tanggal 23 Juni 2015, nomor order #377954652," kicau Danis mengawali penjelasannya.
Ia juga menjelaskan, video pembongkaran paket Lazada yang ia unggah ke Path dilakukan bersama pihak ekspedisi dari Lazada. Ini untuk membuktikan bersama kecurigaannya terhadap paket yang diterima pada Jumat (26/6/2015). Sebab, ia merasa ada yang janggal dari berat dan ukuran paket tersebut.
"29 Juni 2015 sore, pukul 17.30, 3 orang RPX (ekspedisi) datang ke kantor saya untuk sama-sama melihat dan membuka paket pesanan tadi," tulisnya. Benar saja, ia mendapati isi paket tak sesuai dengan pesanan. Saat itu, Danis pun kembali mengicaukan kekecewaannya. Kicauan ini langsung ramai jadi pembicaraan di Twitter.
Kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (29/6/2015), PR Manager Lazada Tania Amalia meminta e-mail Danis via Twitter untuk menyelidiki akar ketidakpuasan pelanggannya. Setelah berbalas e-mail, kata Danis, Tania berjanji bahwa pihak Lazada akan mengusut kasus ini.
Tania mengatakan, iPhone 6 Plus yang dipesan Danis bukan barang ritel Lazada, melainkan barang dari toko rekanan. Tania juga belum bisa memastikan tahapan mana yang salah dalam proses pengiriman barang kepada pelanggannya. "Masih harus berkomunikasi dengan beberapa pihak," katanya. Belakangan diketahui bahwa Danis adalah Merchant Manager situs belanja Elevenia yang bisa disebut kompetitor Lazada. Netizen pun kembali ramai membahas korelasi antara keluhan Danis dan status pekerjaannya.
Pada akhir kicauan panjangnya, Danis meluruskan spekulasi yang beredar. "Saya menulis keluhan kemarin murni karena pengalaman saya sebagai customer dari @LazadaID," katanya. Danis pun berusaha menghubungi pihak Lazada melalui akun Twitter, tetapi tidak direspons. Senin (29/6/2015), Danis membuka bungkus paket tersebut dan mendapatkan sabun mandi batangan di dalamnya.
"Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo," kicau Danis sambil menyertakan foto sabun sebuah merek. Untuk membuktikan klaimnya, ia mengabadikan proses pembongkaran paket tersebut dan menyebarkannya di akun Path miliknya. Video "unboxing" sabun tersebut dapat dilihat di tautan yang diberikan Danis, https://path.com/moment/Tp9rB.
Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet.Akhirnya, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya. Melalui akun Twitter-nya, Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Saat dihubungi Tania belum mau berbicara banyak soal ini. "Masih mau diperiksa dulu barang pesanannya," katanya. Juga belum mendapat keterangan langsung dari Danis, meski telah berusaha menghubunginya via Twitter.
Maksud hati ingin memiliki iPhone 6 Plus, yang didapat malah sebatang sabun mandi. Itulah yang dialami seorang bernama Danis saat membeli smartphoneteranyar Apple melalui situs belanja Lazada. Rupanya hal tersebut tidak luput dari pantauan salah satu pesaingnya, OLX. Melalui akun Twitter resminya, OLX memberikan saran cara bertransaksi yang dianggap lebih aman.
"Transaksi aman, ya COD aja," tulis akun Twitter @OLX_Indonesia.
Uniknya, OLX menyertakan kicauan tersebut dengan sebuah gambar parodi dengan kata-kata seakan menyindir kejadian "pesanan iPhone 6 Plus dikirim sabun" itu. "Biar gak beli handphone dapat sabun, mending COD aja," tulisnya. Kata COD yang ada di gambar dan tweet tersebut mengacu pada istilah cash on deliveryatau bayar di tempat saat barang diterima oleh si pembeli.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Danis melaporkan kejadian tersebut melalui akun Twitter-nya. Danis pun berusaha menghubungi pihak Lazada melalui akun Twitter, tetapi tidak mendapat balasan untuk beberapa saat. Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet.
Akhirnya, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya. Melalui akun Twitter-nya, Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet. Akhirnya, Public Relation Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya itu melalui akun Twitter-nya. Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Pada Senin (29/6/2015) malam, pihak Lazada melalui Tania mendapatkan detil rincian pemesanan iPhone 6 Plus. "Ordernya memang ada. Sudah berkomunikasi dengan pembeli lewat e-mail. Link pembeliannya memang ada," kata PR Manager Lazada, Tania Amalia, Selasa (30/6/2015). Lazada pun melakukan penelusuran atas kasus tersebut, sebab produk iPhone 6 Plus yang dipesan Denis bukan produk retail yang dijual langsung oleh Lazada, melainkan barang yang dijual oleh toko rekanan Lazada.
Sementara penelusuran yang dilakukan Lazada berlangsung, berbagai opini dari netizen bermunculan, termasuk modus kampanye hitam yang dilakukan oleh toko online pesaing Lazada, yaitu Elevenia. Tudingan tersebut didasarkan pada profil pemesan iPhone 6 Plus, yaitu Danis Darusman yang dalam perkembangannya diketahui adalah seorang karyawan toko e-commerce Elevenia.
Rumor yang menyebar di media sosial menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan rekayasa dari satu pengelola situs e-commerce untuk mendiskreditkan pelaku e-commerce lain. Kebetulan, Danis Darusman, yang memesan iPhone 6 dari Lazada, dalam hal ini adalah pegawai Elevenia yang notabene merupakan kompetitor Lazada di ranah perdagangan online. Maka dari itu, latar belakang Danis pun dikait-kaitkan dengan skandal terkait pesanan iPhone 6 yang ternyata sampai ke tangannya dalam bentuk sabun.
Vice President Marketing Division Elevenia, Madeleine Ong De Guzman, menampik tudingan bahwa pihaknya berada di balik skandal pengiriman barang yang menimpa Danis itu. "Saya telah mengontak pihak Lazada. Kami sama-sama mengerti bahwa kejadian tersebut murni tidak disengaja," ujar Madeleine sambil menyebut nama salah satu eksekutif puncak di Lazada dalam acara buka puasa bersama Elevenia dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (1/7/2015). "Jadi, tak ada masalah, saya tegaskan bahwa tak ada black campaign. Pihak Lazada sendiri sedang melakukan penelusuran," ujarnya.
Titik terang akhirnya ditemui setelah empat hari sejak bergulirnya kasus iPhone 6 Plus yang tertukar sabun mandi itu. Lazada dalam sebuah kesempatan jumpa media di kantornya, Kamis (2/7/2015) mengatakan bahwa kasusnya berakhir dengan damai. "Hari ini, jam 11 tadi iPhone-nya sudah dikirim langsung ke pelanggan," kata Co-CEO Lazada, Alexander Dardy di Kantor Lazada, Plaza Agro, Jakarta Selatan.
Alexander melanjutkan, ponsel teranyar Apple yang dipesan, diserahkan langsung oleh CMO Lazada Sebastian Ceber dan PR Manager Lazada Tania Amalia, di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan. Pertemuan berlangsung kekeluargaan dan diharapkan kasus ini tak berlarut-larut. Lazada juga membeberkan hasil penyelidikan yang sudah dilakukan selama beberapa hari sejak Danis melontarkan keluhannya via Twitter. "Penyelidikan kami menunjukan bahwa ini merupakan kasus produk yang tertukar," kata pihak Lazada.
Kesalahan dituduhkan berasal dari individu pada operasional rantai suplai. Lazada menyebut kasus ini jarang terjadi dan akan ditindaklanjuti dengan serius. Ke depan, Lazada berharap kejadian seperti ini tak akan terulang. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk pelanggan," kata Alexander. Seorang pelanggan bernama Danis Darusman mengaku hanya mendapatkan sebuah sabun dari pemesanan iPhone 6 Plus di situs belanja Lazada. Pihak Lazada Indonesia telah mengkonfirmasi pemesanan iPhone 6 Plus yang dilakukan Danis.
"Ordernya memang ada. Sudah berkomunikasi dengan pembeli lewat e-mail. Link pembeliannya memang ada," kata PR Manager Lazada, Tania Amalia. Danis melalui akun Twitter-nya, @danisdarusman, Minggu (28/6/2015), menyebutkan paket yang ia terima dari Lazada tak sesuai dengan yang dipesan.
"Minggu lalu beli iphone 6+ di @LazadaID & yg dateng kayak gini. Enteng & 100% bukan iphone isinya. Aku mesti gimana min?," tulisnya. Kicauan itu disertai foto paket yang ia terima dalam keadaan terbungkus. Untuk membuktikan bahwa paket itu tak berisi iPhone 6 Plus, Danis pun merekam video pembongkaran isi paket dan mengunggahnya ke akun Path. Benar saja, yang didapat Danis malah sabun batang sebuah merek.
Sejauh ini Lazada belum bisa menemukan celah yang menyebabkan kesalahan pengiriman barang ke Danis. "Harus berkomunikasi dengan beberapa pihak dulu," katanya.Tania menambahkan, barang yang dipesan Danis bukan barang retail dari Lazada, melainkan barang dari toko rekanan.
Selama ini, kata dia, penjual yang ingin bekerja sama dengan Lazada harus mengikuti rentetan proses untuk memastikan kesiapan penjual. Ini untuk memastikan tak terjadi hal-hal tak diinginkan seperti yang terjadi pada Danis. "Kalau di tengah jalan nakal, ada konsekuensinya dari kita. Mereka juga sudah tahu itu," kata Tania.
Pelanggan Lazada, Danis Darusman, akhirnya menjelaskan kronologi pemesanan iPhone 6 Plus yang "menjadi" sabun mandi. Pria ini mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak Lazada untuk mencari jalan keluar. "Hari ini, kasus pesanan saya sudah menemukan titik cerah dan sudah dikonfirmasi oleh pihak @LazadaID," kata Danis melalui akun Twitter pribadinya, @danisdarusman, Selasa (30/6/2015).
Danis juga meluruskan beberapa hal yang simpang siur di kalangan netizen. Pertama kali Danis memastikan bahwa ia benar-benar memesan iPhone 6 Plus dengan menyebutkan nomor pemesanannya. "Saya memesan dan melunasi iPhone 6+ pada tanggal 23 Juni 2015, nomor order #377954652," kicau Danis mengawali penjelasannya.
Ia juga menjelaskan, video pembongkaran paket Lazada yang ia unggah ke Path dilakukan bersama pihak ekspedisi dari Lazada. Ini untuk membuktikan bersama kecurigaannya terhadap paket yang diterima pada Jumat (26/6/2015). Sebab, ia merasa ada yang janggal dari berat dan ukuran paket tersebut.
"29 Juni 2015 sore, pukul 17.30, 3 orang RPX (ekspedisi) datang ke kantor saya untuk sama-sama melihat dan membuka paket pesanan tadi," tulisnya. Benar saja, ia mendapati isi paket tak sesuai dengan pesanan. Saat itu, Danis pun kembali mengicaukan kekecewaannya. Kicauan ini langsung ramai jadi pembicaraan di Twitter.
Kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (29/6/2015), PR Manager Lazada Tania Amalia meminta e-mail Danis via Twitter untuk menyelidiki akar ketidakpuasan pelanggannya. Setelah berbalas e-mail, kata Danis, Tania berjanji bahwa pihak Lazada akan mengusut kasus ini.
Tania mengatakan, iPhone 6 Plus yang dipesan Danis bukan barang ritel Lazada, melainkan barang dari toko rekanan. Tania juga belum bisa memastikan tahapan mana yang salah dalam proses pengiriman barang kepada pelanggannya. "Masih harus berkomunikasi dengan beberapa pihak," katanya. Belakangan diketahui bahwa Danis adalah Merchant Manager situs belanja Elevenia yang bisa disebut kompetitor Lazada. Netizen pun kembali ramai membahas korelasi antara keluhan Danis dan status pekerjaannya.
Pada akhir kicauan panjangnya, Danis meluruskan spekulasi yang beredar. "Saya menulis keluhan kemarin murni karena pengalaman saya sebagai customer dari @LazadaID," katanya. Danis pun berusaha menghubungi pihak Lazada melalui akun Twitter, tetapi tidak direspons. Senin (29/6/2015), Danis membuka bungkus paket tersebut dan mendapatkan sabun mandi batangan di dalamnya.
"Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo," kicau Danis sambil menyertakan foto sabun sebuah merek. Untuk membuktikan klaimnya, ia mengabadikan proses pembongkaran paket tersebut dan menyebarkannya di akun Path miliknya. Video "unboxing" sabun tersebut dapat dilihat di tautan yang diberikan Danis, https://path.com/moment/Tp9rB.
Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet.Akhirnya, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya. Melalui akun Twitter-nya, Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Saat dihubungi Tania belum mau berbicara banyak soal ini. "Masih mau diperiksa dulu barang pesanannya," katanya. Juga belum mendapat keterangan langsung dari Danis, meski telah berusaha menghubunginya via Twitter.
Maksud hati ingin memiliki iPhone 6 Plus, yang didapat malah sebatang sabun mandi. Itulah yang dialami seorang bernama Danis saat membeli smartphoneteranyar Apple melalui situs belanja Lazada. Rupanya hal tersebut tidak luput dari pantauan salah satu pesaingnya, OLX. Melalui akun Twitter resminya, OLX memberikan saran cara bertransaksi yang dianggap lebih aman.
"Transaksi aman, ya COD aja," tulis akun Twitter @OLX_Indonesia.
Uniknya, OLX menyertakan kicauan tersebut dengan sebuah gambar parodi dengan kata-kata seakan menyindir kejadian "pesanan iPhone 6 Plus dikirim sabun" itu. "Biar gak beli handphone dapat sabun, mending COD aja," tulisnya. Kata COD yang ada di gambar dan tweet tersebut mengacu pada istilah cash on deliveryatau bayar di tempat saat barang diterima oleh si pembeli.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Danis melaporkan kejadian tersebut melalui akun Twitter-nya. Danis pun berusaha menghubungi pihak Lazada melalui akun Twitter, tetapi tidak mendapat balasan untuk beberapa saat. Kegusaran Danis pun jadi viral. Beberapa pengguna Twitter turut meminta Lazada untuk merespons masalah yang menimpa Danis. Ratusan pengguna Twitter lain juga menyebarkan curahan hati Danis dengan menggunakan fitur retweet.
Akhirnya, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, merespons keluhan pelanggannya. Melalui akun Twitter-nya, Tania meminta alamat e-mail Danis untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
No comments:
Post a Comment