Juru bicara BPJS Ketenagakerjaan, Abdul Cholik, mengatakan besar iuran jaminan ketenagakerjaan di setiap negara berbeda-beda. Ia mengatakan Indonesia tergolong negara dengan iuran yang kecil. “Jadi, wajar kalau manfaatnya juga kecil,” kata dia beberapa waktu lalu.Berikut ini iuran dan manfaat yang harus dibayar dan akan diterima oleh pekerja:
Jaminan Pensiun
- Iuran: 3 persen dari upah.
- Porsi iuran: 2 persen pemberi kerja, 1 persen pekerja.
- Setelah 15 tahun, peserta mendapat manfaat pasti yang dibayarkan per bulan.
- Jika sebelum 15 tahun sudah pensiun, pekerja akan mendapat total iuran ditambah manfaat pengembangan sekaligus.
- Iuran: 5,7 persen dari upah.
- Porsi iuran: 3,7 persen pemberi kerja, 2 persen pekerja.
- Pekerja akan mendapat total iuran ditambah manfaat pengembangan.
- Setelah 10 tahun bekerja dapat diambil 10 persen atau 30 persen untuk perumahan.
- Pada usia 56 tahun bisa diambil 100 persen.
Dana Sosial
- (Terdiri atas jaminan kesehatan, dana perumahan, dan jaminan pensiun)
- Iuran: 37 persen dari upah.
- Porsi iuran: 20 persen atau maksimal Sin$ 1.000 dibayar pekerja, 17 persen dibayar pemberi kerja.
- Peruntukan: dapat digunakan untuk kebutuhan berobat, pembelian rumah, dan pensiun.
Nah bila kali ini Indonesia lebih murah iuran dan manfaatnya dari Singapura mengapa pemerintah tidak ribut dan ingin menaikan harganya seperti Singapura? Hal ini berbeda sekali apabila yang dibandingkan adalah tarif listrik, jalan toll atau internet yang alasan menaikannya seringkali dengan meributkan dan membandingkan dengan negara maju dan menganggap bahwa tarif layanan Indonesia sudah terlalu murah sehingga perlu dinaikan.
No comments:
Post a Comment