Saturday, July 4, 2015

StarOne Resmi Tutup dan Layanan Dialihkan Ke GSM Indosat

Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (Indosat), anggota Grup Ooredoo, secara resmi mengakhiri layanan berbasis teknologi CDMA dengan merek StarOne pada 30 Juni 2015. Seluruh pelanggan StarOne dimigrasi ke Indosat.

Director & Chief Technology Officer Indosat John M. Thompson mengatakanperusahaannya memberi kompensasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk. Seperti kartu SIM GSM, Fasilitas Call Forwarding, serta saldo Indosat Dompetku yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan Starone dalam tiga bulan. Dompetku tersebut dapat ditarik tunai di Galeri Indosat terdekat atau dibelanjakan di merchant-merchant yang bekerja sama dengan Indosat.

Operator itu mengaku telah mengumumkan pengakhiran layanan Starone ini kepada para pelanggan melalui berbagai media, seperti media masa, SMS blast, serta website Indosat sejak awal tahun.

Thompson menjelaskan, berakhirnya layanan StarOne ini dilakukan sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 30 Tahun 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler tanggal 10 September 2014 atau PM Nomor 30/2014. "Keputusan Menteri tersebut dimaksudkan agar alokasi frekuensi radio 800MHz dapat digunakan untuk keperluan yang lebih besar yaitu untuk layanan seluler," kata Thompson, Sabtu 4 Juli 2015.

Selain itu, Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 799 Tahun 2014 tentang Penetapan Penggunaan Pita Frekuensi Radio 800 MHz Kepada PT Indosat Tbk tanggal 12 September 2014. Itu sebabnya, Indosat menghentikan layanan Starone dengan teknologi CDMA. Konsekuensi dari keputusan pemerintah tersebut, kata Thompson, pihaknya memberi variasi layanan kepada masyarakat dengan berbagai inovasi layanan seluler yakni Matrix, Mentari dan IM3.

"Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kesetiaan pelanggan menggunakan layanan StarOne selama ini. Semoga pelanggan StarOne tetap setia menggunakan layanan Indosat melalui mekanisme transisi dengan pengalihan layanan berbasis CDMA ke layanan berbasis GSM," katanya. Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (Indosat), anggota Grup Ooredoo, telah mengakhiri secara penuh layanan berbasis teknologi CDMA dengan merek StarOne pada 30 Juni 2015 dan berhasil melakukan migrasi pelanggannya.

Director & Chief Technology Officer Indosat John M. Thompson di Jakarta, Sabtu, mengatakan sebelumnya penyelenggaraan layanan ini telah mulai dihentikan secara bertahap oleh Indosat di wilayah Indonesia sejak akhir 2014 dan selesai secara penuh pada 30 Juni 2015. "Pengakhiran layanan StarOne ini dilakukan sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 30 Tahun 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler tanggal 10 September 2014 atau PM Nomor 30/2014," katanya.

Selain itu juga didukung oleh Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 799 Tahun 2014 tentang Penetapan Penggunaan Pita Frekuensi Radio 800 MHz Kepada PT Indosat Tbk tanggal 12 September 2014. Menurut dia, kedua keputusan Menteri tersebut dimaksudkan agar alokasi frekuensi radio 800MHz dapat digunakan untuk keperluan yang lebih besar yaitu untuk layanan seluler. Dengan demikian Indosat perlu segera menghentikan layanan Starone dengan teknologi CDMA.

Konsekuensi dari keputusan Pemerintah tersebut pihaknya dapat lebih memberikan variasi layanan kepada masyarakat dengan berbagai inovasi layanan seluler (Matrix, Mentari dan IM3) dengan teknologi terkini karena adanya tambahan alokasi frekuensi radio. "Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kesetiaan pelanggan menggunakan layanan StarOne selama ini. Semoga pelanggan StarOne tetap setia menggunakan layanan Indosat melalui mekanisme transisi dengan pengalihan layanan berbasis CDMA ke layanan berbasis GSM," katanya.

Terkait dengan pengakhiran layanan Starone ini Indosat memberikan kompensasi kepada Pelanggan dalam berbagai bentuk seperti kartu SIM GSM, Fasilitas Call Forwarding, serta saldo Indosat Dompetku yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan Starone dalam 3 bulan.

Dompetku tersebut dapat di tarik tunai di Galeri Indosat terdekat atau dibelanjakan di merchant-merchant yang bekerjasama dengan Indosat. Operator itu mengaku telah mengumumkan pengakhiran layanan Starone ini kepada para pelanggan melalui berbagai media, seperti media masa, SMS blast, serta website Indosat sejak awal tahun.

No comments:

Post a Comment