Peringkat daya saing ekonomi Indonesia versi World Economic Forum (WEF) turun pada tahun ini, dari urutan ke 34 pada tahun lalu menjadi 37 dari 140 negara. Dalam Global Competitiveness Report 2015-2016 yang dirilis WEF, daya saing Indonesia kalah dari tiga negara tetangga, yakni Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat 18 dan Thailand di urutan 32.
Di Asean, Indonesia tercatat unggul dari Filipina (47), Vietnam (56), Laos (83), Kamboja (90), dan Myanmar (131). Peringkat daya saing Indonesia juga terlihat lebih baik dibandingkan banyak neagra di luar Asia Tenggara, antara lain dari Portugal (38), Italia (43), Rusia (45), Afrika Selatan (49), India (55), dan Brazil (75).
Mengutip catatan Kementerian Keuangan dalam situsnya, WEF pernah menempatkan daya saing Indonesia di urutan ke 54 pada 2009, lalu merangkak naik menjadi ke-44 pada 2010, sebelum akhirnya turun kembali ke urutan 46 pada 2011 dan ke-50 pada 2012. Daya saing Indonesia kembali membaik pada 2013 menjadi urutan ke-38 dan menjadi ke-34 pada tahun lalu.
WEF menggabungkan data kuantitatif dan survei, dimana penilaian peringkat daya saing global ini didasarkan pada 113 indikator yang dikelompokkan dalam 12 pilar daya saing. Kedua belas pilar tersebut yaitu institusi, infrastruktur, kondisi dan situasi ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tingkat atas dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, lingkungan bisnis, dan inovasi.
No comments:
Post a Comment