Monday, June 8, 2015

JNE Akan Lakukan IPO Tahun 2016 dan Bidik Pendapatan Rp 3,9 Triliun

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, pengelola jasa pengiriman barang JNE, berencana melakukan penawaran saham perdana ke publik (IPO) dengan target perolehan dana Rp 2,5 triliun. Perseroan menargetkan IPO bisa dilakukan pada 2016. "Kami ingin menjadi perusahaan pengiriman terbesar di Indonesia. Salah satu cara mencari sumber dana adalah dengan IPO," ujar Johari di Jakarta,.

Menurut Johari, dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membangun pusat distribusi barang di daerah Cikampek atau Karawang. Pusat distribusi yang disebutnya sebagai land terminal itu akan menghubungkan pengiriman barang JNE ke kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, JNE akan menambah kantor cabang dari saat ini berjumlah 400 kantor. Jumlah mitra/agen JNE juga akan ditingkatkan dari posisi saat ini sebanyak 4.500 agen.

JNE, lanjut dia, berambisi ingin membeli beberapa pesawat jenis Fokker guna mengurangi biaya operasional pengiriman barang. "Fokker ini akan beroperasi dari Jakarta ke kota-kota lain yang tinggi frekuensi pengiriman barangnya. Jika punya pesawat sendiri, tentu akan lebih hemat biaya dibandingkan menggunakan maskapai nasional," kata Johari. Untuk mematangkan rencana IPO tersebut, Johari menyebut saat ini JNE sudah mengundang beberapa investor strategis yang menurutnya berminat membeli saham JNE nanti.

"Sistem keuangan juga sedang diperbaiki. Lalu kami juga menjaring masukan dari para calon investor terkait pengembangan JNE nanti," katanya. Sepanjang 2014, JNE menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun. Naik 28,57 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2013 sebesar Rp 2,1 triliun. Untuk mencapai target tersebut, JNE menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar. Perseroan akan menambah armada truk sebanyak 200 unit guna melengkapi armada saat ini sebanyak 300 unit.

Dalam satu hari, kata dia, JNE melayani pengiriman 150-180 ton barang per hari. Sebanyak 40 persen dari komposisi pengiriman barang tersebut berasal dari transaksi e-commerce. "Online shop sangat masif pertumbuhannya, dan pengirimannya bukan hanya terpusat dari Jakarta ke luar kota lainnya. Tetapi juga dari kota lain ke Jakarta," katanya

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, penyedia layanan pengiriman barang JNE Logistics menargetkan pendapatan Rp 3,9 triliun pada tahun depan atau tumbuh 56 persen dibandingkan target 2014 sebesar Rp 2,5 triliun-Rp 2,7 triliun. "Kami untuk 2015 menarget sampai Rp 3,9 triliun, naik hampir 60 persen dari tahun ini Rp 2,5 triliun," ujar Direktur Utama JNE Logistics Johari Zein .

Johari mengatakan meningkatnya target pendapatan tersebut masih ditopang oleh layanan pengiriman barang dari para pedagang toko online. Dia menyebut tahun ini dalam satu bulan perseroan melayani 8 juta kiriman barang, dimana 40 persen diantaranya berasal dari pedagang toko online. Angka kiriman tersebut naik dibandingkan rata-rata kiriman barang per bulan di 2013 sebanyak 6 juta kiriman.

"Sampai kuartal III 2014 pendapatan kami sudah mendekati Rp 2 triliun," ujar Johari. Namun dia belum berani memastikan apakah pencapaian di akhir tahun akan melampaui target. Sebab, sempat terjadi penurunan pengiriman pada Agustus 2014 atau paska lebaran. "Kita tungggu kejutan di Desember karena biasanya itu bulan yang ramai. Tapi kita harapkan mencapai target," katanya.

Untuk menunjang operasional pengiriman barang tahun ini, Johari pernah menyebut JNE menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar. Dana itu digunakan untuk menambah armada truk sebanyak 200 unit guna melengkapi armada saat ini sebanyak 300 unit. Pada September 2014 lalu, Johari mengungkapkan rencana perseroan melakukan penawaran saham perdana ke publik (IPO) dengan target perolehan dana Rp 2,5 triliun. Perseroan menargetkan IPO bisa dilakukan pada 2016.

"Kami ingin menjadi perusahaan pengiriman terbesar di Indonesia. Salah satu cara mencari sumber dana adalah dengan IPO," ujar Johari ketika itu. Menurut Johari, dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membangun pusat distribusi barang di daerah Cikampek atau Karawang. Pusat distribusi yang disebutnya sebagai land terminal itu akan menghubungkan pengiriman barang JNE ke kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, JNE akan menambah kantor cabang dari saat ini berjumlah 400 kantor. Jumlah mitra/agen JNE juga akan ditingkatkan dari posisi saat ini sebanyak 4.500 agen.

JNE, lanjut dia, berambisi ingin membeli beberapa pesawat jenis Fokker guna mengurangi biaya operasional pengiriman barang. "Fokker ini akan beroperasi dari Jakarta ke kota-kota lain yang tinggi frekuensi pengiriman barangnya. Jika punya pesawat sendiri, tentu akan lebih hemat biaya dibandingkan menggunakan maskapai nasional," kata Johari.

Untuk mematangkan rencana IPO tersebut, Johari menyebut saat ini JNE sudah mengundang beberapa investor strategis yang menurutnya berminat membeli saham JNE nanti. "Sistem keuangan juga sedang diperbaiki. Lalu kami juga menjaring masukan dari para calon investor terkait pengembangan JNE nanti," katanya.

No comments:

Post a Comment