Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJA) membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 103,4 miliar atau 44 persen dari total laba bersih Rp 235 miliar. Dengan demikian, rata-rata dividen yang dibagikan sebesar Rp 65 per lembar saham, naik dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp 53 per lembar saham.
Secara keseluruhan, laba bersih Ancol pada 2014 meningkat 22,3 persen dibandingkan dengan dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 192,2 miliar. Pertumbuhan labanya melesat mengingat pada periode sebelumnya laba Ancol hanya tumbuh 7,9 persen. Laba bersih tetap dibukukan perseroan meskipun pendapatan Ancol turun 12,7 persen, dari Rp 1,24 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,1 triliun pada 2014. Pendapatan tahun lalu berasal dari pendapatan real estate, pendapatan tiket, pendapatan hotel, restoran dan pendapatan usaha lainnya.
"Unit bisnis rekreasi merupakan tulang punggung dari bisnis perseroan, dengan mendominasi sekitar 74 persen dari total pendapatan perseroan sepanjang 2014 dengan EBITDA (pendapatan sebelum bunga dan pajak) sektor rekreasi tercatat Rp 347,49 miliar atau 86 persen dari total EBITDA perusahaan Rp 401,74 miliar," tutur Direktur Properti PJA Arif Nugroho dalam paparan publik di Putri Duyung Ancol, Jakarta, Senin (8/6).
Adapun produk unggulan dari bisnis rekreasi perseroan adalah Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure, Ocean Dream Samudra, Ocean Ecopark, dan gedung serbaguna Ecovention Building. Besarnya hasil yang didapatkan Ancol dari sektor rekreasi sejalan dengan peningkatan jumlah pengunjug kawasan, dari 15,95 juta orang pada 2013 menjadi 16,75 juta pengunjung pada tahun lalu. Hal tersebut menjadikan pendapatan dari penjualan tiket pintu gerbang dan wahana wisata menjadi penggerak utama bagi peningkatan pendapatan pada sektor rekreasi.
Untuk tahun ini, lanjut Arif, Perseroan akan mengembangkan kawasan rekreasi baru di lahan reklamasi bernama Pulau K. "Rencananya kawasan ini akan dilengkapi dengan themed park, thematic apartment complex, condotel and hotel complex, style mall center, water ride attractions, dan water front convention hall," tuturnya. Untuk memenuhi permintaan penginapan eksklusif di kawasan Taman Impian, Perseroan juga tengah membangun New Putri Duyung Hotel, sebuah hotel berbintang empat di pinggir laut.
Sebagai informasi, jumlah aset, ekuitas, dan liabilitas PJA pada tahun 2014 berturut-turut tercatat Rp 2,9 triliun, Rp 1,62 triliun, dan Rp 1,23 triliun. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membidik penjualan Rp 1 triliun-Rp 5 triliun melalui proyek kondominium mewah Jaya Ancol Seafront yang mulai dipasarkan Mei 2015.
Sekretaris Perusahaan Jaya Ancol Metty Yan Harahap menjelaskan dua tower kondominium mewah tersebut dibangun diatas lahan seluas 1,5 hektare di daerah Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara dengan total kapasitas 1.000 unit.
"Kondominium Jaya Ancol Sea Front akan kami tawarkan dengan harga perdana Rp 1 miliar- Rp 5 miliar atau Rp 27 juta per meter per segi," kata Metty di Jakarta, Selasa (17/3). Dengan harga tersebut, bisa dikalkulasi Jaya Ancol membidik penjualan sebesar Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun melalui proyek yang dibangunnya sejak dua tahun lalu itu.
Metty mengakui, pembangunan aset tersebut terinspirasi oleh rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan membangun proyek Giant Sea Wall. Layaknya sebuah hunian mewah, Jaya Ancol Seafront dilengkapi dengan berbagai fasilitas premium seperti lapangan olah raga, pusat kebugaran, restoran, kolam renang, lounge, dan banyak fasilitas lainnya.
"Kondominium ini juga terkoneksi dengan Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure, Ocean Ecopark, dan fasilitas rekreasi menarik lainnya yang ada di daerah Ancol," ujarnya.Kelebihan lain yang dijual oleh Jaya Ancol adalah pemandangan laut yang disebut Metty tidak banyak dimiliki oleh hunian mewah lain di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan menurutnya, jika pembangunan Giant Sea Wall telah dimulai, Jaya Ancol Seafront juga alan mendirikan dermaga kapal yang nantinya akan digunakan sebagai pusat transportasi menuju pulau-pulau yang sedang dalam tahap rekreasi.
"Salah satunya adalah pulau besar milik Jaya Ancol yang akan dibangun sebuah taman rekreasi kelas atas bernama Ancol Ocean Fantasy, yang mulai dibuka pada 2018," jelasnya. Dalam membangun kondominium mewah tersebut, Metty mengaku perusahaannya menunjuk MKPL Architects, perusahaan arsitektur dan kontraktor asal Singapura. Perusahaan tersebut menurutnya telah berpengalaman membangun beberapa hunian mewah di negaranya seperti Orchard Suites, Botannia, The Suites Central dan sebagainya.
Selain kondominium, proyek Jaya Ancol Seafront juga akan menawarkan 26 unit penthouse eksklusif yang dilengkapi dengan kolam renang pribadi. "Untuk penthouse kami tawarkan dengan harga Rp 10 miliar per unit atau Rp 30 juta per meter persegi," jelas Metty.
No comments:
Post a Comment