Bank Indonesia (BI) merekam pelemahan transaksi penjualan di tingkat eceran pada bulan lalu selaras dengan penurunan daya beli masyarakat. Hal itu terlihat dari hasil survei Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2015 yang hanya tumbuh 18,5 persen secara tahunan atau lebih rendah pertumbuhan bulan sebelumnya 19,8 persen.
Departemen Komunikasi BI menyatakan perlambatan penjualan eceran terjadi pada hampir seluruh kelompok barang, dengan perlambatan terbesar pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti oleh kelompok barang lainnya. "Secara regional, perlambatan penjualan eceran terjadi di beberapa kota dengan perlambatan terbesar di Jakarta," tulis BI dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/7).
Berdasarkan survei penjualan riil tersebut, BI menyimpulkan perlambatan pertumbuhan penjualan pertumbuhan tahunan penjualan eceran diperkirakan bakal berlanjut pada Juni 2015.
Dari sisi harga, bank sentral memperkirakan tekanan inflasi baru akan mengendur pada Agustus dan November. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 dan 6 bulan yang akan datang masing-masing sebesar 145,9 dan 132,2, lebih rendah dibandingkan 146,4 dan 135,5 pada bulan sebelumnya.
"Penurunan ekspektasi harga ditengarai dipengaruhi oleh kembali normalnya permintaan masyarakat pasca hari Raya Idul Fitri dan adanya program diskon dari beberapa retailer menjelang akhir tahun 2015," jelas BI.
No comments:
Post a Comment