Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang tunai untuk kebutuhan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pada tahun 2015 ini mencapai Rp 125,2 triliun. Angka kebutuhan ini meningkat 0,3 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 124 triliun.
Deputi Departemen Pengeloaan Uang BI Yudhi Harymukti mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang mendorong kenaikan kebutuhan uang tunai tersebut, seperti pembayaran gaji ke-13 untuk PNS dan anggota TNI serta Polri. Selain itu, periode awal Ramadhan bersamaan dengan liburan anak sekolah serta jumlah hari libur lebaran yang berjumlah 5 hari, lebih sedikit dibandingkan 6 hari pada tahun lalu.
"Periode Ramadhan dan Idul Fitri ini diperkirakan sebesar Rp 119,1 triliun sampai Rp 125 triliun," ujar Yudhi di Kantor BI, Kamis (25/6/2015). Berdasarkan data BI, outflow uang pada Ramadhan akan didominasi oleh uang pecahan besar Rp 20.000 ke atas. Diperkirakan akan mencapai 91,7 persen dari total outflow. Sementara itu sisanya, sebesar 8,3 persen merupakan uang pecahan di bawah Rp 10.000.
Terkait sebaran wilayah, outflow tertinggi periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan berada di Pulau Jawa sebesar 32 persen, Jakarta sebesar 29 persen, dan Sumatera sebesar 20 persen. Menurut Yudhi, seiring pertumbuhan ekonomi dan perkembangan transaksi kartal, UYD periode lebaran mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,7 persen per tahun.
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memprediksi kebutuhan uang tunai oleh nasabahnya saat lebaran nanti mencapai Rp 38 triliun. Oleh karena itu, BCA pun akan menyediakan uang tunai tersebut untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabahnya. “Kami mungkin 2 atau 3 minggu terakhir (Ramadhan) sediakan kira-kira Rp 38 triliun lah untuk kebutuhan lebaran,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja usai acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Jumat malam (26/6/2015).
Dia menuturkan, jika dibandingkan lebaran tahun lalu, uang tunai yang disediakan BCA untuk lebaran tahun ini menurun Rp 6 triliun. Pada tahun lalu BCA menyediakan total uang tunai sebesar Rp 44 triliun. Penurunan jumlah uang tunai itu kata Jahja sudah berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan.
Tahun lalu, uang tunai Rp 44 triliun disedikan mulai tiga pekan sebelum lebaran. Sementara tahun ini, penyediaan uang tunai Rp 38 triliun itu baru akan dilakukan pada dua pekan menjelang lebaran. “Ternyata tahun lalu itu agak kelebihan, untuk itu kita evaluasi dan kita sediakan Rp 38 trilun untuk 2 minggu, karena Rp 44 trilun kemarin untuk 3 minggu dan ternyata belum ada kenaikan transaksi makanya sekarang 2 minggu,” kata Jahja.
Menurut dia, biasanya transaksi per hari para nasabah BCA akan meningkat saat menjelang lebaran. Bahkan, bisa mencapai 15-16 juta transaksi per hari apabila sampai pada puncaknya. Sementara pada hari-hari biasa, hanya 10 juta-12 juta transaksi per hari. Oleh karena itu, ujar Jahja, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA juga akan melakukan penyesuaian uang kas dengan dana Rp 38 trilun yang akan disediakan BCA. Diharapkan, dengan penyediaan uang tunai itu, para nasabah tidak kesulitan apabila ingin menarik uang tunai atau melakukan transaksi keuangan lainnya.
No comments:
Post a Comment