Perusahaan gas alam cair nasional, PT Badak NGL yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur, memiliki sistem keamanan yang tinggi. Bahkan, perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki Pertamina itu dilindungi oleh rudal siap luncur.
"Karena objek vital nasional, kami dilindungi rudal yang siap meluncur. Memang disediakan untuk jaga-jaga ada serangan udara," ujar Senior Manager Corporate Communication Badak NGL Ferry Sulistyo Nugroho di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (30/6/2015).
Lebih lanjut dia menuturkan, perusahaan yang sudah memproduksi Liquefied Natural Gas (LNG)sejak 4 dekade itu juga sudah menjalin kerjasama dengan TNI Angkatan Udara (AU). Bahkan setiap saat pesawat tempur Shukoi siap diturunkan apabila ada ancaman udara terhadap kilang Badak NGL.
"Kami sudah beberapa kali latihan pakai Sukhoi. Melintas terbang di atas sini (area perusahaan)," kata Ferry. Selain sistem kemanan udara, kilang-kilang Badak NGL juga dilindungi dengan sistem kemanan laut. Kapal-kapal patroli yang dilengkapi dengan senjata otomatis pun rutin dilakukan oleh TNI.
"Kapal patroli boat ini sangat penting untuk menjaga zona arus pelayaran agar lancar. Antisipasi teroris yang masuk lewat laut," ucap dia. Badak NGL merupakan perusahaan nasional yang terletak di kawasan selatan Bontang, Kalimantan Timur. Selain memproduksi LNG, kilang Badak LNG juga memproduksi LPG. Sejak Agustus 1977 hingga 29 Juni 2015, Badak LNG berhasil mengapalkan 8.745 mix cargo LNG. Sementara itu produksi LPG sejak 1988 hingga 14 Juni 2015 mencapai 441 mix cargo.
Kepemilikan saham Badak LNG saat ini terbagi atas 55 persen milik PT Pertamina (persero), 20 persen milik Vico, 15 persen milik JILCO, dan 10 persen milik Total E&P Indonesie.
No comments:
Post a Comment