Yang tengah dikonsentrasikan adalah pembangan proyek properti berbentuk Mixused yang terdiri dari bangunan perkantoran (office tower) hingga apartemen, residensial hingga pusat perbelanjaan di dekat pintu keluar Ciledug di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang.
"Kita sudah akuisisi lahan di dekat exit tol Ciledug lokasinya sangat menarik. Memanfaatkan sebagian lahan pengembangan di sekitar jalan tol yang sudah kita bebaskan ditambah pembebasan lahan baru," ujar Vice President Corporate Planing Dedy Krisnawan di Kantor Pusat Jasamarga, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Untuk mengembangkan proyek properti tersebut diperkirakan biaya yang dibutuhkan berkisar Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun. "Pembangunan rencananya dimulai awal tahun 2016," sambung dia. Tahun ini sendiri, untuk membiayai sejumlah proyek properti yang tengah dibidik Jasamarga Properti mengalokasikan dana sekitar Rp 150 miliar. Dana tersebut digunakan sebagian besar untuk mengakuisisi lahan baru untuk pengembangan proyek properti.
Perusahaan tahun ini akan lebih fokus melakukan akuisisi dibandingkan ekspansif melakukan pembangunan proyek properti. Dari pengembangan bisnis properti ini diharapkan bisa menyumbang 7-8% terhadap total pendapatan Jasamarga."Setiap ada pembangunan jalan tol baru ada pembangunan properti baru. Diharapkan pertumbuhan bisnisnya bisa seiring sejalan dengan pembangunan jalan tol," sebut dia.
Selama ini PT Jasamarga mendapat tambahan pemasukan dari bisnis non pengelolaan tol sebesar 15%. Jenis bisnis yang dikelola dari mulai penyewaan papan iklan di jalan tol hingga pengelolaan rest area. "Bisnis properti kurang lebih kita punya pengalaman dari kelola bisnis rest area. Ini hanya sekala lebih besar dengan lini bisnis lebih serius saja. Jadi kami harap bisa lebih menunjang kinerja perusahaan," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment