PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akhirnya mengelola sebuah hotel di lingkungan stasiun yang diberi nama Rail Transit Suite Gambir. Berlokasi di stasiun kereta terbesar di Indonesia, hotel transit yang dikelola PT KA Pariwisata itu memiliki 23 kamar yang disewakan untuk para penumpang kereta dengan tarif mulai Rp 290 ribu.
Rail Transit Suite berlokasi di sisi selatan lantai 1 Stasiun Gambir. Dengan luas bangunan 487 meter persegi, hotel untuk tidur sesaat ini memiliki 23 kamar yang terdiri dari 14 kamar tipe single, 4 kamar tipe twin dan 5 kamar tipe double dilengkapi dengan fasilitas TV, satelit, WIFI, AC, dan kamar mandi.
Direktur Utama KA Pariwisata Adi Suryatmini menjelaskan tarif yang ditawarkan untuk tipe kamarsingle berkisar antara Rp 290 ribu sampai Rp 420 ribu. Sementara tipe twin dan double berkisar antara Rp 360 ribu sampai Rp 550 ribu. Adi mengungkapkan waktu sewa kamar transit menggunakan sistem per 6 jam, 8 jam, 12 jam hingga 24 jam.
Selain itu, pengelola hotel juga menyediakan fasilitas shower sebanyak 4 unit dengan tarif Rp 40 ribu sampai Rp 55 ribu dilengkapi fasilitas locker untuk menyimpan barang. Menurut Adi untuk menghindari hotel transit tersebut disalahgunakan, KA Pariwisata menerapkan syarat khusus bagi calon penyewanya.
“Apabila ingin transit di Rail Transit Suite harus menunjukkan tiket baik tiket kereta api, tiket pesawat, tiket bus boleh karena kan kita transit pakai jam supaya menghindari hal-hal-hal negatif, hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Adi di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis petang (2/7). Proyek pembangunan hotel transit di Gambir telah dimulai sejak Oktober tahun lalu. Diharapkan, hotel transit ini bisa memberikan kontribusi pendapatan Rp 3 miliar-Rp 4 miliar per tahun kepada PT KAI.
Adi memperkirakan bisnis hotel transit yang tengah dikembangkannya bisa menyumbang sekitar 25 persen dari pendapatan KA Pariwisata, yang berkisar Rp 20 miliar per tahun. Pendapatan itu didominasi oleh pendapatan dari jasa KA Wisata. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) meresmikan beroperasinya hotel transit di Stasiun Gambir bernama "Rail Transit Suite Gambir". Hotel tersebut akan dikelola oleh salah satu anak perusahaan KAI yaitu PT KA Pariwisata.
"Fasilitas ini sangat menolong bagi para pelanggan kita agar mereka bisa beristirahat secara optimal," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis petang (2/7). Edi mengungkapkan PT KAI sangat mendukung inovasi bisnis dan layanan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaanya. Menurutnya, bisnis transportasi sangat erat kaitannya dengan bisnis akomodasi.
“Inovasi yang dilakukan oleh KA Pariwisata ini kami hargai dan kami berharap untuk bisa diterapkan di stasiun lainnya sehingga lebih bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan,” ujar Edi. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KA Pariwisata Adi Suryatmini menyebutkan investasi yang dilakukan untuk membangun hotel transit ini hanya sekitar Rp 5 miliar mengingat KA Pariwisata hanya memanfaatkan area yang sudah tersedia di Stasiun Gambir.
“Payback period (investasinya) 3 tahun lah,” kata Adi. Proyek pembangunan hotel transit di Gambir telah dimulai sejak Oktober tahun lalu. Diharapkan, hotel transit ini bisa memberikan kontribusi pendapatan Rp 3 miliar-Rp 4 miliar per tahun kepada PT KAI. Adi memperkirakan bisnis hotel transit yang tengah dikembangkannya bisa menyumbang sekitar 25 persen dari pendapatan KA Pariwisata, yang berkisar Rp 20 miliar per tahun. Pendapatan itu didominasi oleh pendapatan dari jasa KA Wisata.
No comments:
Post a Comment