Friday, June 6, 2014

Cadangan Devisa Indonesia Bulan Mei 2014 Naik US$ 1,4 Miliar

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan cadangan devisa Indonesia hingga akhir Mei 2014 mencapai US$ 107 miliar. Jumlah cadangan ini meningkat US$ 1,4 miliar jika dibandingkan dengan posisi akhir April 2014, US$ 105,6 miliar. "Peningkatan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah dan aliran masuk modal portofolio asing yang mencerminkan persepsi positif investor terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia," kata Tirta Segara melalui pesan singkatnya, Jumat, 6 Juni 2014.

Pada level ini cadangan devisa tersebut dapat membiayai 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Ia mengatakan kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Meskipun aliran dana yang masuk cukup besar, Pemerintah dan Bank Indonesia tetap harus mewaspadai kondisi cadangan devisa di kuartal kedua tahun ini. “Karena di dalam negeri secara seasonal di kuartal kedua biasanya ada kewajiban pembayaran bunga, deviden, royalti yang membuat tekanan terhadap neraca pembayaran besar," kata Gubernur Bank Indonesia Agus martowardojo, seusai melakukan pencoblosan pemilu legislatif di TPS 54, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 9 April 2014. 

Sikap waspada, kata Agus, juga didasari pada beberapa data makro ekonomi yang berbeda dengan yang ditargetkan dalam asumsi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ia mencontohkan, nilai tukar yang semula dalam asumsi APBN hanya Rp 10.500 per dolar AS, kini realisasinya sudah di atas Rp 11.000 per dolar AS. “Lifting minyak juga realisasinya di bawah anggaran. Jadi ada tekanan kepada fiskal." ujarnya.

Lebih jauh, Agus menjelaskan, cadangan devisa per bulan Maret 2014 yang sebesar US$ 102,6 miliar turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 102,74 miliar. Penurunan ini karena adanya pembayaran obligasi pemerintah yang telah jatuh tempo yang nilainya lebih dari US$ 2 miliar.

Meski begitu, secara umum ia menilai kondisi cadangan devisa terus tumbuh dengan sehat. “Dan ini jaminan kepercayaan dunia yang semakin baik pada Indonesia," tutur Agus. Ia mengatakan aliran dana yang masuk ke Indonesia pada awal tahun 2014 ini sudah lebih besar daripada kinerja satu tahun di 2013. Agus mengatakan dirinya melihat ekonomi Indonesia akan terus mengalami perbaikan di waktu ke depan.

No comments:

Post a Comment